Kehadiran Iannone pantik semangat Espargaro

Bergabung dengan Aprilia tahun 2017, perannya sebagai pembalap utama tak terbantahkan jika melihat rekan satu timnya dua musim terakhir.

Musim perdana di Aprilia, Espargaro mengumpulkan 62 poin dan menempati posisi ke-15 klasemen. Jauh mengungguli Sam Lowes, yang hanya menorehkan lima poin.

Meski performa RS-GP tak kunjung membaik, Espargaro (44) mendulang poin dua kali lebih banyak dibanding rekan satu timnya, Scott Redding (20), meninggalkan MotoGP akhir 2018, hijrah ke British Superbike (BSB).

Bagi Aleix, datangnya Iannone, pemenang MotoGP Austria 2016 bersama Ducati, tidak hanya melecutnya untuk selalu tampil maksimal. Namun juga peluang meningkatkan nilainya sebagai pembalap MotoGP.

“Salah satu motivasi tahun ini adalah memiliki Andrea sebagai rekan satu tim. Ia adalah pembalap Italia yang pernah menang balapan (satu, dengan Ducati tahun 2016),” ungkap pembalap 29 tahun itu kepada Sky Sport 24.

“Aprilia berharap banyak kepadanya, dan saya yakin jika saya mengalahkannya nilai saya sebagai pembalap akan naik. Aprilia telah membentuk tim bagus.”

Seperti pembalap lainnya, Espargaro juga disibukkan persiapan menuju tes pramusim Sepang, pekan depan, begitupun Aprilia. Setelah tertatih sepanjang 2018, skuat Noale mulai berbenah.

Setelah memperpanjang kontrak Espargaro hingga 2020, kemudian merekrut Iannone. Aprilia juga membentuk tim tes, dengan Bradley smith sebagai pembalap penguji. Perubahan manajemen juga terjadi, mantan petinggi Ferrari, Masimo Rivolla diangkat sebagai CEO Aprilia Racing.

“Saya memiliki harapan besar tahun ini. Beberapa hari lalu, saya ada di Noale (markas tim) dan melihat motor 2019. Saya tak sabar untuk mengendarainya di Malaysia, dan melihat level sebenarnya,” tandas pengguna nomor start #41 itu.

10