Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Keluarga Faktor Penting dalam Karier Pedro Acosta

Pedro Acosta memiliki debut yang manis tapi juga menyulitkan di kejuaraan dunia, tapi keluarga selalu hadir untuk mendukungnya, hingga menjadi juara dunia.

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Acosta salah satu talenta yang melakoni debut di Moto3 2021 setelah menjuarai Red Bull Rookies Cup di tahun sebelumnya.

Pembalap asal Spanyol itu membuat langkah mengesankan dengan meraih kemenangan pada seri kedua di Qatar setelah start dari pit lane.

Sejak saat itu, Acosta mendominasi kejuaraan, dan tak pernah turun dari puncak klasemen, meski performanya sempat menurun di awal paruh kedua musim 2021.

Banyak orang yang menyakini Pedro Acosta belum siap menerima tekanan sebagai pemimpin klasemen kejuaraan dunia Moto3.

Acosta pun mengakui bahwa dirinya saat itu memikirkan gelar juara dunia ketimbang fokus melakoni balapan.

Rider 18 tahun itu juga mengaku beruntung berada di tim yang bagus, sehingga terus mendorongnya untuk melakukan yang terbaik dan tak memberikan beban.

“Saya masih tidak percaya dengan semua ini, tetapi saya pikir ini adalah cara yang baik untuk terus bekerja dan belajar seperti yang kami lakukan,” kata Acosta seperti dilansir Speedweek.

“Berada di tim terbaik di kelas Moto3 dan sekarang Moto2, merupakan langkah bagus bagi saya untuk mengatakan, ‘Sekarang Anda ada di tim besar, Anda harus membuktikannya pada diri sendiri dan orang-orang yang selalu memberikan dukungan’.

“Kemenangan pertama selalu menjadi yang terpenting. Semua orang berpikir itu mustahil, terlebih start dari pit lane.

“Tapi, jika kami tertinggal 10 atau 13 detik, mengapa kami tidak bisa memangkas jarak dengan 18 lap yang tersedia.”

Baca Juga:

Pertengahan musim jadi momen terbesar Pedro Acosta di Moto3, dan puncaknya ketika ia alami kecelakaan di Grand Prix Aragon.

Setelah itu, Acosta berusaha mengembalikan lagi bentuk terbaiknya. Beruntung, di GP Emilia Romagna, ia mendapatkan podium, dan di Portugal meraih kemenangan, sehingga berhasil mengamankan gelar juara dunia pertamanya.

“Paruh pertama musim dan kemenangan dalam balapan pertama setelah jeda musim panas sangat penting,” ujarnya.

“Ketika saya mulai membuat kesalahan, itu terjadi karena saya mulai memikirkan tentang kejuaraan dunia.

“Tapi, keluarga selalu ada untuk saya. Jika saya menang, mereka membantu saya untuk tetap membumi. Ketika saya dalam momen sulit, mereka membantu saya menguatkan mental untuk berkata pada diri sendiri, ‘Anda bisa melakukannya lagi’.

“Pada akhirnya saya belajar banyak, di dalam dan di luar trek, sebagai pribadi. Saya telah belajar mengendalikan diri, untuk mengetahui bahwa saya dapat melakukannya jika memberikan 100 persen setiap hari.”

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Casey Stoner Penasaran Lihat Kinerja Pedro Acosta di Moto2
Artikel berikutnya Hampir 50 Persen Pembalap Grand Prix Jebolan Red Bull Rookies Cup

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia