Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kesamaan Leclerc dan Michael Schumacher di Mata Binotto

Prinsipal Ferrari, Mattia Binotto, mengatakan bahwa ia melihat adanya kesamaan antara Charles Lecerc dengan Michael Schumacher.

Charles Leclerc, Ferrari, Pierre Gasly, AlphaTauri

Charles Coates / Motorsport Images

Binotto sendiri bergabung dengan Ferrari pada 1995. Setahun kemudian, barulah Michael Schumacher direkrut oleh si Kuda Jingkrak.

Selama membalap untuk Ferrari, pembalap yang akrab disapa Schumi itu telah memenangi lima gelar juara dunia pembalap secara beruntun, dari musim 2000 hingga 2004.

Sejak saat itu, tim Merah belum juga menemukan pembalap yang bisa 'menggendong'  menuju kesuksesan. Terakhir kali pembalap Ferrari juara dunia adalah Kimi Raikkonen di musim 2007.

Baca Juga:

Harapan pun datang saat raksasa Maranello itu ketika merekrut Charles Leclerc dari Alfa Romeo Racing, tim satelit Ferrari. Binotto pun mengaku melihat adanya kesamaan antara Leclerc dengan Schumacher.

Menurutnya, saat bergabung dengan Ferrari, Schumacher sudah menjadi pembalap yang bisa memimpin tim. Maklum, pembalap asal Jerman tersebut memang sudah mengantongi dua gelar juara dunia saat itu.

Sedangkan Leclerc merupakan pembalap yang sedang berkembang, dan bisa saja menjadi pemimpin layaknya Schumacher. Mentalitas yang dimiliki oleh pembalap Monaco itu juga sama dengan Schumi.

Michael Schumacher, Ferrari F2001

Michael Schumacher, Ferrari F2001

Foto oleh: Rainer W. Schlegelmilch

"Charles memang jauh lebih muda ketimbang Michael saat bergabung dengan kami. Dia harus bisa berkembang menjadi seorang pemimpin, karena kesuksesan Ferrari di masa depan akan bergantung pada perkembangannya," tutur Binotto dalam podcast Beyond the Grid.

"Keduanya adalah pembalap yang bertalenta. Charles adalah pembalap yang cepat, bisa menyalip dan hebat dalam mempertahankan posisinya.

"Dia memiliki mentalitas seorang pemenang, dan memiliki tujuan yang jelas. Dia selalu ingin menang. Finis di peringkat kedua tidak akan membuatnya puas, sama seperti Michael," Binotto mengakhiri.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tes Ferrari: Shwartzman Impresif, Alesi Berpisah
Artikel berikutnya FIA Kembangkan Perangkat Lunak Simulasi Kecelakaan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia