Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kesialan Bikin Charles Leclerc Kehilangan 40 Poin

Scuderia Ferrari memperkirakan nasib sial yang dialami Charles Leclerc sepanjang Formula 1 2021 telah membuatnya kehilangan 40 poin.

Marshals remove the car of Charles Leclerc, Ferrari SF21, from the circuit

Foto oleh: Jean Petin / Motorsport Images

Prinsipal Tim Ferrari Mattia Binotto yakin Charles Leclerc mampu finis lebih baik di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Formula 1 2021 jika tidak mengalami serangkaian nasib sial.

Dari 22 balapan F1 musim 2021, Leclerc di luar dugaan mampu merebut dua pole position masing-masing di Monako dan Azerbaijan.

Namun, meskipun lebih banyak di depan rekan setimnya sepanjang musim, Leclerc harus rela berada dua tingkat di bawah Carlos Sainz Jr (P5) pada klasemen akhir pembalap.

Binotto menyebut, balapan di Monaco dan Hungaria menjadi lokasi Leclerc paling tidak beruntung. Sebaliknya, di sirkuit jalan raya Monako dan Hungaroring tersebut, Sainz mampu finis di podium (P2 dan P3).

Pada balapan di kandangnya, Monako, Leclerc tidak bisa start karena para teknisi Tim Kuda Jingkrak tidak mampu memperbaiki sepenuhnya Ferrari SF21 seusai mengalami kecelakaan pada menit-menit akhir kualifikasi ketiga (Q3).

Setelah berjibaku semalaman, para teknisi Ferrari akhirnya menyerah karena tidak mampu memperbaiki driveshaft SF21. Leclerc akhirnya hanya menjadi penonton pada balapan yang digelar 23 Mei lalu itu.

Charles Leclerc, Ferrari SF21, keluar dari kokpit mobil di lomba F1 GP Hungaria 2021 setelah sebelumnya terlibat kecelakaan.

Charles Leclerc, Ferrari SF21, keluar dari kokpit mobil di lomba F1 GP Hungaria 2021 setelah sebelumnya terlibat kecelakaan.

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Di Budapest, Leclerc menjadi salah satu pembalap korban dalam kecelakaan yang melibatkan banyak mobil pada awal balapan. Kecelakaan itu sendiri dipicu oleh Valtteri Bottas (Mercedes) dan Lance Stroll (Aston Martin).

“Saya senang melihat progres yang dibuat Leclerc musim ini. Ia selalu sangat cepat di kualifikasi. Bahkan di bagian akhir musim. Ketika Sainz memberikan perlawanan, Leclerc tetap selalu lebih cepat,” ucap Binotto.

Lebih jauh Binotto menyebut bila musim ini ada sejumlah balapan Leclerc tidak mampu merebut poin. Kasus di Monaco dan Budapest bukan menunjukkan ketidakmampuan Leclerc tetapi lebih karena dirinya tidak beruntung.

“Tanpa insiden-insiden itu, saya yakin ia akan mampu finis dan merebut poin. Mungkin, Leclerc kehilangan sekira 40 poin akibat insiden tersebut. Bila itu tidak terjadi, saya kira ia akan jauh berada di posisi atas klasemen,” ujar Binotto.

Baca Juga:

Leclerc dikenal sangat cepat di sesi kualifikasi berkat naluri dan kecepatan alami yang dimilikinya. Tetapi, inilah untuk kali pertama sepanjang kariernya di mobil kursi tunggal (formula), ia dikalahkan oleh rekan setimnya.

Di sisi lain, Charles Leclerc terus belajar bagaimana memaksimalkan performa ban dari Pirelli. Utamanya bagaimana mengatur level keausan (tyre management) untuk balapan.

“Leclerc kini sudah jauh lebih mengerti soal tyre management, bagaimana mengatur strategi melihat situasi balapan, dan hal-hal seperti race pace. Jadi, saya sangat senang dengan kemajuan yang dibuatnya,” tutur Binotto.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Fakta Menarik Carlos Sainz di F1 Era Turbo Hybrid
Artikel berikutnya Sergio Perez Sebut Tekanan di Tim Elite Jauh Lebih Besar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia