Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Keterbukaan Mick Schumacher Sangat Membantu Haas

Pendekatan terbuka dan konstruktif Mick Schumacher untuk mencoba berbagai hal terbukti telah membantu semua orang di Haas. Hal ini diungkapkan Ayao Komatsu, kepala mekanik balap tim.

Mick Schumacher, Haas VF-21

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Juara Formula 2 (F2) 2020 Mick Schumacher menjalani musim debutnya di Formula 1 (F1) bersama Haas tahun 2021. Sejauh ini, upayanya membawa sang rookie mengungguli rekan setimnya, Nikita Mazepin, hampir di semua race.

Salah satu faktor yang membuatnya mampu beradaptasi dengan baik adalah karena secara teratur bertukar feedback dengan race engineer-nya, Gary Gannon, saat balapan via radio tim. Selain itu, Schumacher juga menerima masukan dari juara dunia F1 empat kali, Sebastian Vettel.

Ayao Komatsu menyoroti keterbukaan juga kesediaan pembalap Jerman tersebut untuk mencoba ide atau pendekatan yang berbeda dan mau menerima masukan tim meskipun secara pribadi tak yakin dengan hal itu.

"Sudah jelas bagi kami semua sejak awal bahwa dia sangat terbuka untuk semua ide. Jadi, jika kami mengatakan, 'Oke, mari kita coba ini, mengapa kita tidak pergi ke arah itu?', bahkan ketika dia tidak setuju, Mick dengan senang hati mencobanya," kata Komatsu.

"Baik itu soal pengaturan mobil atau hanya tentang manajemen gaya mengemudi, untuk satu lap, untuk jarak balapan, dia akan selalu mencobanya. Dari situ, kami menerima data yang sangat bagus. Berhasil atau tidak, dia melakukannya dan kami mendapatkan feedback."

Baca Juga:

Ayao Komatsu menambahkan bahwa keterbukaan dan kemauan Mick Schumacher untuk menjajal segala hal membuatnya menjadi lebih konstruktif ketika menghadapi situasi seperti di Baku, di mana mobil Haas bermasalah.

"Sesinya jadi terhambat. Tentunya, saya yakin dia frustrasi dan marah di dalam mobil. Tetapi di saat sulit (dia) sangat tenang, konstruktif, memberikan kami umpan balik yang luar biasa. Ketika Anda bekerja seperti itu, percayalah (itu) sangat membantu tim," kata Komatsu.

"Dia (telah) membuat langkah besar di semua area, tetapi (dalam) manajemen ban saya kira dia membuat kemajuan yang cukup signifikan pada beberapa balapan terakhir," ia menambahkan.

Sejauh ini, setelah 10 Grand Prix (GP) F1 2021 bergulir, Mick Schumacher berada di peringkat ke-18. Finis terbaiknya dalah di posisi ke-13 di Baku. Ia masih belum mampu mencetak poin.

Sekarang, Schumacher bersiap untuk menghadapi GP Hungaria di Sirkuit Hungaroring, 30 Juli-1 Agustus. Ini bukan trek yang mudah, namuan pilot 22 tahun tersebut akan berjuang maksimal demi bisa meraih poin tentunya.

Mick Schumacher, Haas VF-21

Mick Schumacher, Haas VF-21

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Genap Berusia 40 Tahun, Alonso Tak Sangka Bisa Balap F1
Artikel berikutnya Permohonan Red Bull Tinjau Ulang Penalti Hamilton Ditolak

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia