Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kimi Raikkonen Lega Sudah Tinggalkan Banyak ‘Kepalsuan’ di F1

Kimi Raikkonen mengaku bisa lepas karena sudah lepas dari Formula 1 yang kini kental dipengaruhi uang dan hal-hal politis.

Kimi Raikkonen, Alfa Romeo Racing and trainer Mark Arnall

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Salah satu pembalap paling berpengalaman di Formula 1 akhirnya memutuskan untuk gantung helm pada akhir musim 2021 lalu.

Sejak debut di Grand Prix Australia 2001 hingga yang terakhir Grand Prix Abu Dhabi 2021, Raikkonen sudah turun dalam 349 balapan dalam 19 musim dengan membela lima tim: Sauber, McLaren, Ferrari, Lotus, dan Alfa Romeo.

Tidak kurang 21 kemenangan, 18 pole position, 46 fastest lap, dan 103 podium berhasil direbut Raikkonen. Di sela-sela statistik impresif tersebut, Raikkonen berhasil merebut gelar juara dunia F1 pada 2007 saat berseragam Ferrari.

September tahun lalu, tatkala mengumumkan pengunduran dirinya dari F1 setelah 2021, Raikkonen mengaku sudah mengambil keputusan itu (untuk mundur) pada musim dingin sebelum musim terakhirnya. Saat itu ia menyatakan takkan lagi turun sebagai pembalap profesional.

Pria Finlandia yang kini berusia 42 tahun itu selama ini menjadi salah satu figur populer di F1 bukan hanya karena kariernya tetapi juga sikapnya yang selalu jujur, terbuka, serta sangat jarang terlibat dalam hal-hal yang berbau politik maupun drama.

Kimi Raikkonen, Alfa Romeo

Kimi Raikkonen, Alfa Romeo

Foto oleh: Erik Junius

Di sela-sela balapan terakhirnya di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, menjelang pertengahan Desember lalu, Raikkonen enyatakan rasa frustrasinya terhadap beberapa elemen di Formula 1.

“Sudah terlalu banyak hal yang tidak masuk akal di sini. Paling tidak bagi pikiran saya bertanya-tanya, apa yang terjadi di sini,” ucap Raikkonen kepada Motorsport.com.

Ketika disinggung apa saja hal tidak masuk akal baginya, Raikkonen menjawab: “Semua jenis kebohongan ada di sini. Kami semua tahu tetapi tidak ada yang mengungkapkannya. Hal yang menurut saya seharusnya tidak terjadi.

“Banyak hal di sini yang palsu. Jadi, senang rasanya bisa keluar dari sini. Secara mental, sangat bagus keluar dari semua kebohongan ini.”

Raikkonen mengakui, “lebih mudah baginya saat kembali” ke F1 setelah dua tahun beristirahat pada 2010 dan 2011 karena ia tahu apa yang diharapkan setelah kembali karena akan kembali ke hal yang sama persis seperti yang sudah ia lakukan.    

“Saya tahu apa yang saya cari saat keluar (F1). Ternyata, lebih banyak kebohongan (di dalam) ketimbang yang orang lihat dari luar (F1),” kata Raikkonen.

Kimi Raikkonen, Sauber, saat akan menjalani balapan F1 pertamanya, Grand Prix Australia 2001.

Kimi Raikkonen, Sauber, saat akan menjalani balapan F1 pertamanya, Grand Prix Australia 2001.

Foto oleh: Michael Cooper / Motorsport Images

Kimi Raikkonen pun mengenang kembali era F1 saat dirinya melakukan debut pada 2001. Saat itu, ia tidak menemukan hal-hal yang menyulitkannya untu turun di F1 karena “semua masih baru” dan mereka “tidak seperti sekarang”.

Raikkonen pun menyoroti bahwa uang telah menjadi faktor sangat besar yang memengaruhi Formula 1. “Uang, jelas uang telah mengubah (segalanya di F1) seperti olahraga lain,” ucap Raikkonen.

“Makin banyak uang yang Anda taruh, kian besar pula aspek politiknya. Secara umum, di setiap negara, pasti ada permainan yang orang tidak pernah tahu sampai ia berada di dalam sistem. Anda mungkin mengetahui ini.

“Jelas, uang memainkan peran besar di sini, dan power (kekuasaan). Saya rasa, orang ingin memiliki kekuasaan di sini dan sana. Saya kira, lebih banyak politisi hebat (di F1) yang mungkin bisa bekerja bagus dalam politik yang sesungguhnya.”

Baca Juga:

Banyak yang menilai bila F1 saat ini kehilangan sedikit arah dan kurang sedikit bila melihat dari sisi murni atau tidaknya balapan.

“Hal semacam itu sudah berlangsung tahunan, sudah sangat lama. Hanya, mungkin orang baru lebih menyadarinya saat ini,” kata Raikkonen dengan enteng.

Saat disinggung apakah dirinya tidak tertarik untuk mengetahui apa saja sisi politis dari F1, Kimi Raikkonen hanya tertawa. Ia menyebut, tidak terlalu jauh mengurusi hal itu justru membuatnya nyaman.

“Saya tidak terlibat untuk urusan seperti itu. Saya tahu banyak hal yang terjadi tetapi tidak terlibat. Jika Anda terlibat hal-hal seperti itu, saya rasa tidak baik untuk kesehatan Anda,” kata Kimi Raikkonen.

 

        

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kicauan F1 di Twitter Indonesia Meningkat Hampir 200 Persen
Artikel berikutnya Alain Prost Sempat Ingin Calonkan Diri sebagai Presiden FIA

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia