Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Mendedah Jeddah Street Circuit, Trek Spesial GP Arab Saudi

Untuk pertama kalinya, Formula 1 (F1) akan menyambangi Arab Saudi. Balap jet darat siap menjajal trek jalan raya tercepat dan terpanjang di dunia. Berikut sepenggal kisah tentang Jeddah Street Circuit.

Jeddah Street Circuit

Foto oleh: Formula 1

Ketika ketertarikan Arab Saudi untuk bisa menjadi tuan rumah Formula 1 kian jelas, satu tim internal diminta menilai kelayakan membangun trek jalan raya di Jeddah, kota terbesar kedua di negeri itu.

Persinggahan pertama adalah Google Earth. Mereka mencoba serta memahami kawasan di Jeddah yang cocok. Tim memakai alat citra satelit guna membuat konsep awal serta model sebelum kunjungan langsung.

Pada awal Januari 2020, Formula 1 mengirim delegasinya ke Arab Saudi untuk melihat sejumlah wilayah potensial dan calon lokasinya muncul dengan sangat cepat. Area di Corniche, Jeddah, paling menonjol.

"Itu (letaknya) ada di dekat pantai, jadi kami (akan) punya panorama bagus. Namun, yang lebih penting, kami dapat membangun sirkuit jalan raya yang sangat menarik," ujar Ross Brawn, managing director motorsports F1, kepada Formula1.com.

Daerah Corniche terletak di dekat Laut Merah, berjarak 12 kilometer (km) di utara pusat kota Jeddah. Rute pesisir pantai yang terdiri dari tempat parkir beraspal, ruang terbuka dan laguna akan jadi latar.

Baca Juga:

Salah satu aspek menarik dari area tersebut adalah jalan raya panjang yang menurut tim dapat dimobilisasi untuk membuat trek yang unik dalam jangka waktu singkat, di mana lintasan harus siap pada 2021.

Untuk membangun sirkuit terbaik dengan waktu yang tidak banyak, dibentuklah sebuah skuad super yang ditugaskan membuat desain sirkuit. Arsitek kepercayaan Formula 1, Hermann Tilke, merancang proyek tersebut.

Bersama tim Motorsports F1, ia pun mengawinkan ide serta konsep ke dalam tata letak (layout) final yang disukai oleh kedua belah pihak. Seperti biasa, Tilke berhasil mewujudkan keinginan Formula 1.

"Kami telah bekerja sangat intens bersama Tilke. Yang kami inginkan sebuah sirkuit balap, bukan trek Mickey Mouse. Kami tidak ingin sirkuit jalan raya klasik dengan belokan 90 derajat," ujar Brawn.

"Kami ingin sirkuit dengan sweeping cepat, yang menantang para pembalap dan mereka akan menyukainya. Kami beruntung karena dapat area yang sangat bagus sehingga bisa membangun sirkuit yang menarik."

Meski membuat trek yang dibangun dari nol berarti desainer dapat mulai dengan satu lembar kertas kosong, sirkuit jalan raya adalah proposisi kompleks sebab banyak hal yang harus dipertimbangkan.

Hermann Tilke, desainer kepercayaan F1, dipercaya memimpin proyek Jeddah Street Circuit.

Hermann Tilke, desainer kepercayaan F1, dipercaya memimpin proyek Jeddah Street Circuit.

Foto oleh: Anna Olhovaya

"Tantangan terbesarnya adalah membuat konsep lintasan dalam satu bidang tanah yang cukup sempit dengan berbagai kecepatan, bukan hanya hairpin, tikungan sempit serta lintasan lurus," ujar Kepala Performa F1, Craig Wilson.

"Butuh beberapa skema yang berbeda untuk memulai, namun setelah kami menilai hasil simulasi, kami bisa dengan cepat menetapkan konsep yang kami yakin akan berhasil."

Desain sirkuit F1 telah berkembang pesat dalam lima tahun terakhir. Ini berkat tim Formula 1 yang membangun data dari hasil simulasi untuk lalu dikembangkan sebagai konsep sirkuit sesuai standar.

"Jadi, Anda tidak dapat sekadar menyalin sesuatu dari trek lain dan menerapkannya di sirkuit yang akan Anda bangun karena mungkin saja itu tidak berhasil. Karena itulah kami menyiapkan simulasi," ucap Brawn.

Yang pasti, ada keinginan untuk menjauhi ide trek jalan raya yang melibatkan sudut 90 derajat dan tikungan lambat dengan stop-start menuju layout yang mengalir serta cepat. Itu yang diwujudkan dalam Jeddah Street Circuit.

Dengan tata letak 6,175 km dan total 27 tikungan luar biasa, membuat trek tersebut jadi yang terpanjang kedua dalam F1 2021. Jeddah Street Circuit cuma lebih pendek 0,829 km dari Spa-Francorchamps, Belgia.

Managing Director Motorsports Formula 1, Ross Brawn (kanan).

Managing Director Motorsports Formula 1, Ross Brawn (kanan).

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Pada trek ini, kecepatan rata-ratanya bisa menembus hingga 252,8 km per jam. Angka tersebut hanya lebih lambat dari Monza, berdasarkan seluruh sirkuit yang menjadi tuan rumah Formula 1 tahun 2021.

"Ada beberapa sudut yang bagus. Di satu sisi akan ada tikungan 180 derajat dengan jumlah banking yang moderat jadi akan meningkatkan G-load dan bisa membuat stres pembalap," kata Brawn.

Dengan semua konsep yang telah diwujudkan, pertanyaan besarnya, apakah layout trek baru ini akan menyajikan balapan hebat dengan aksi overtaking (menyalip) menawan? Brawn menegaskan itu adalah inti proyek Jeddah Street Circuit.

"Anda ingin balapan hebat, tidak hanya melihat overtake biasa. Anda mau aksi wheel to wheel. Anda ingin pembalap di belakang mendekat sehingga bisa mengambil sisi di tikungan sebelum menyalip," Brawn menjelaskan.

"Karena itu, kami merancang sirkuit ini untuk memiliki kualitas overtake terbaik. Otomatis itu akan menghadirkan balapan yang hebat."

Tentu saja argumen Brawn perlu pembuktian. Penggemar F1 masih harus sabar menanti hingga 3-5 Desember 2021. Grand Prix (GP) Arab Saudi diplot sebagai putaran ke-22 musim ini. Sebagai momen bersejarah, itu layak ditunggu.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mesin Honda Lebih Baik daripada Mercedes Versi 2020
Artikel berikutnya Tarso Marques Mengira Akan Wafat karena Covid-19

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia