Krisis Ekonomi Antar Spies Rebut Gelar WSBK
Saat pindah dari Amerika Serikat (AS) ke Eropa pada 2009, Ben Spies langsung mampu merebut gelar di Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) pada musim perdananya.
Mungkin tidak banyak yang mengingat seperti apa ketatnya persaingan di WSBK 2009. Namun, saat itu nama Ben Spies benar-benar mampu mencuri perhatian. Bagaimana tidak? Ia langsung mampu merebut gelar pada musim pertamanya di WSBK.
Menjelang balapan terakhir di Portimao, Portugal, pembalap tim pabrikan Ducati Xerox, Noriyuki Haga, memimpin klasemen. Namun, ia mengalami kecelakaan di race pertama.
Spies yang berhasil memenang race pertama akhirnya memastikan gelar juara dunia WSBK kendati hanya finis di P5 pada race kedua. Spies unggul hanya enam poin di klasemen akhir atas Haga yang harus puas menjadi runner-up kendati finis P2 di race kedua Portimao.
Keberhasilan Spies menjuarai WSBK 2009 bersama tim pabrikan Yamaha WSB mengantarnya ke Kejuaraan Dunia MotoGP pada 2010 bersama skuad satelit Yamaha saat itu, Tech3. Setahun kemudian, Spies ditarik ke tim pabrikan Yamaha di MotoGP.
Sayang, karier Spies di MotoGP tidak secemerlang di WSBK. Ia hanya merebut satu kemenangan (GP Belanda 2011) dan enam podium dengan hasil terbaik peringkat keenam klasemen akhir MotoGP 2011.
Dua kecelakaan yang membuat cedera bahu permanen memaksa Spies mundur dari balap motor dunia pada 26 Oktober 2013. Terakhir, ia tidak mampu turun penuh bersama Pramac Racing-Ducati di MotoGP 2013.
Ben Spies datang ke WSBK dengan gelar mentereng, kampiun AMA Superbike Championship di AS tiga kali beruntun pada 2006, 2007, dan 2008, bersama Tim Yoshimura Suzuki.
Belakangan terungkap, jika bukan karena krisis ekonomi yang melanda AS saat itu, Spies memilih untuk tetap tinggal di negaranya, AS.
“Masa-masa itu, persaingan di WSBK memang sangat ketat dan bagus. Namun, jujur, saya merasa lebih bahagia saat turun di AMA,” tutur pria yang kini berusia 36 tahun itu.
“Di AMA saat itu, saya sangat senang bepergian dengan motorhome bersama sepupu melintasi berbagai daerah dan negara bagian di AS.
“Itu karena saya sangat membenci perjalanan dengan pesawat terbang. Saya tidak tahu mengapa seperti itu, sangat takut terbang. Jika bisa, saya takkan memilih perjalanan dengan pesawat terbang bila masih ada alternatif jalan darat.”
Ben Spies pun mengisahkan bila tawaran Yamaha untuk turun di WSBK pada 2009 merupakan pilihan terbaiknya saat itu untuk melanjutkan karier balap.
Ben Spies mendapatkan julukan Elbowz karena sikunya yang menonjol keluar saat membalap. Tampak ia saat turun di Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) 2009 bersama Tim Yamaha WSB.
Foto oleh: Dave Dyer
“Saat ekonomi kolaps, Manajer Tim Yoshimura meminta saya untuk tidak memperpanjang kontrak (di AMA Superbike),” ucap pembalap asal Texas yang sempat mendapat julukan Elbowz karena sikunya yang menonjol keluar saat balap, tersebut.
“Ia lalu menyarankan saya ke Eropa. Lalu, saya mengontak Yamaha AS soal kemungkinan turun di AMA. Namun, mereka juga merekomendasikan saya untuk turun di WSBK.
“Saya pun menerima usulan Yamaha dengan turun di WSBK. Namun, bila saat itu mengikuti keinginan sendiri dan tidak ada krisis ekonomi pada 2008, saya tidak akan pernah pergi ke Eropa dan menjadi juara dunia.”
Selama satu musim turun di WSBK pada 2009, Ben Spies mampu merebut 14 kemenangan, dua podium kedua, satu P3, 11 pole, dan enam lap tercepat dari total 28 races yang diikutinya.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments