Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kualifikasi Sangat Fundamental bagi Mercedes di Imola

Mercedes mengalami kesulitan di tiga balapan awal Formula 1 2022. Di GP Emilia Romagna, tantangan berat akan kembali ditemui Lewis Hamilton dan George Russell.

George Russell, Mercedes W13

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Dari tiga balapan yang sudah digelar musim ini, Tim Mercedes-AMG Petronas F1 memang masih mampu berada di peringkat kedua klasemen pembalap atas nama George Russell dan konstruktor.

Namun dari sisi performa, tim yang berbasis di Brackley, Inggris, tersebut masih kalah dari dua rival terkuatnya saat ini. Untuk top speed, Mercedes masih jauh di bawah Scuderia Ferrari. Sedangkan untuk kecepatan balapan, dengan Red Bull Racing saja mereka inferior.

Akhir pekan ini, 22-24 April 2022, Mercedes akan menghadapi tantangan berat lain di Sirkuit Autodromo Internazionale Enzo e Dino Ferrari – biasa disebut Imola – saat digelarnya GP Emilia Romagna.

Kendati memiliki banyak trek lurus, Imola termasuk salah satu sirkuit yang pas dilibas dengan ban medium. Data dari pemasok ban F1, Pirelli, menunjukkan grip aspal ada di angka 2 dari skala 5. Sementara, level abrasif aspal dan downforce ada di angka 3.

Kendati begitu, sebagai salah satu sirkuit tradisional dan memiliki banyak trek lurus, beberapa bagian lintasan Imola terbilang sempit untuk ukuran mobil F1.

Inilah mengapa Mercedes menilai sesi kualifikasi di GP Emilia Romagna nanti akan sangat krusial sekaligus fundamental bagi hasil balapan mereka. Ditambah adanya balapan sprint, praktis setiap tim hanya memiliki satu sesi latihan bebas (Free Practice/FP) untuk kemudian langsung kualifikasi pada Jumat (22/4/2022).

Toto Wolff, Team Principal dan CEO, Mercedes AMG

Toto Wolff, Team Principal dan CEO, Mercedes AMG

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Sebagai catatan, kecepatan puncak (top speed) power unit (PU) Mercedes di trek lurus Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia, lalu adalah yang terendah di antara empat pemasok mesin di F1.

Top speed PU Ferrari masih yang tertinggi dengan 326,2 km/jam lewat Mick Schumacher (Haas F1). Red Bull Powertrains (RBPT) berada di posisi kedua dengan 318,3 km/jam atas nama Pierre Gasly (Scuderia AlphaTauri).

Adapun Mercedes berada di posisi paling buncit dengan 313,5 km/jam atas nama Alex Albon (Williams), dan di bawah Renault dengan 313,9 km/jam yang dibuat Fernando Alonso (Alpine F1).

Di depan saluran resmi media Mercedes F1, Prinsipal Tim Toto Wolff mengakui akan butuh waktu lama bagi skuadnya untuk menyamai level (performa) Ferrari dan Red Bull Racing.

“Kami menjalani akhir pekan bagus di Melbourne lalu. Hasil lomba juga luar perkiraan kami mengingat rangkaian kesulitan pada sesi-sesi Jumat. George Russell dan Lewis Hamilton melakukan tugas sangat bagus sehingga merebut poin besar,” ucap Wolff.

Pria Austria itu pun mengakui bila timnya saat ini tidak memiliki kecepatan seperti Ferrari dan Red Bull. Namun, sepanjang libur Paskah lalu, mereka bekerja sangat keras dan itu menunjukkan dedikasi tim yang tinggi untuk membalikkan keadaan.

Baca Juga:

“Tentu kami harus realistis. Butuh waktu untuk mendapatkan performa yang kami inginkan. Tetapi kami belajar sebisa mungkin dari setiap balapan,” kata Wolff.

“Kini, kami akan menghadapi balapan di Imola dan menjalani lomba sprint pertama musim ini. Imola sirkuit bersejarah, trek model lama (old school) dengan layout menantang yang disukai para pembalap.

“Kualifikasi akan sangat penting mengingat trek ini tidak hanya cepat tetapi juga tidak lebar,” tutur Wolff.

Dari 10 balapan F1 terakhir di Imola, Ferrari menjadi pemenang terbanyak, enam. Sementara Williams, Renault (kini Alpine), Mercedes, dan Red Bull masing-masing satu. Mercedes terakhir menang pada GP Emilia Romagna 2020 lewat Lewis Hamilton.

Menariknya, meskipun dikenal sebagai sirkuit cepat, dari 10 balapan terakhir di Imola tersebut (1999-2006 GP San Marino dan 2020-2021 GP Emilia Romagna), hanya tiga yang dimenangi oleh peraih pole position.

Itu terjadi di GP San Marino 2002, 2003, dan 2006 lewat Michael Schumacher yang saat itu memperkuat Ferrari. Schumacher sendiri menjadi pemenang terbanyak di Imola dalam satu dekade terakhir, enam (1999, 2000, 2002, 2003, 2004, 2006).  

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alasan Tim-tim Mau Jaminan Sebelum Grup VW Masuk F1
Artikel berikutnya Ferrari Gaet Teknisi asal Italia dari Mercedes

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia