Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kurang Puas, Verstappen Tawarkan Tes Ban Pirelli

Max Verstappen dengan sukarela menjadi kelinci percobaan Pirelli untuk membantu pengembangan ban basah yang akan dipakai di Formula 1 2023.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18

Red Bull Content Pool

Seharusnya, uji coba ban basah digelar di sela F1 GP Jepang. Namun, cuaca buruk membuat rencana dibatalkan.

Hujan lebat yang membuat lomba dipangkas juga menuai sorotan terkait kinerja ban di atas lintasan yang basah dengan genangan di beberapa lokasi. Setelah red flag, mayoritas pembalap memilih ganti ban intermediate alih-alih bertahan dengan ban basah.

Tipe ban tersebut dinilai memberi kenyamanan dalam berkendara di trek yang memiliki karakter beragam.

Selepas balapan, juara dunia F1 2022 menawarkan kepada Pirelli untuk menguji ban basah dan memberikan masukan terkait pengembangan.

“Saya tidak mau mendengar semua orang mengeluh, tapi saya pikir kami perlu ban basah yang lebih baik. Jika Anda ingat apa yang bisa dilakukan era ’90-an atau awal 2000-an, dengan air sebanyak itu di trek…,” kata Verstappen.

“Saya sangat gembira menjalani haris tes dan menguji semua jenis ban. Namun, kami perlu ban basah lebih baik karena saya kira ban basah ekstrem lamban dan tidak bisa menyingkirkan banyak air. Itu kenapa setiap pembalap cepat ganti ke intermediate karena lebih kencang setiap lap.

“Anda bisa melihat dari lap ke lap, kami ganti dari ban basah ekstrem ke intermediate, lalu kami bisa setidaknya lebih kencang lima detik. Perbedaannya terlalu besar. Itu kenapa alasan pembalap enggan turun dengan ban basah ekstrem.”

Baca Juga:

Verstappen membandingkan kualitas ban basah saat ini dengan dua dekade lalu. Ada banyak faktor yang membuat ban sekarang tertinggal kinerjanya.

Pembalap Red Bull Racing itu pun mendorong Pirelli cari solusi. Ia pun berkomitmen membantu jika diminta.

“Saat hujan seperti ketika red flag muncul, jika Anda harus memasang ban basah ekstrim, tetap saja sangat sulit mengemudi,” tuturnya.

“Namun, jika Anda membandingkan dengan 20 tahun lalu, itu akan sangat baik-baik saja. Jadi harus ada solusi.

“Ini bukan kritik karena saya sangat gembira membantu. Kami harus melihat masalah itu lagi. Mungkin kami harus mengatur beberapa hari tes dalam kondisi basah dan bekerja bersama, untuk mencoba menemukan ban lebih baik setidaknya dapat peluang mengemudi dalam kondisi basah.

“Tidak hanya melaju dua putaran saja dengan ban ekstrem, ganti ke intermediate dan menyebutnya balapan basah. Karena balapan basah juga dilakukan pada hujan deras.”

Sementara itu, pembalap Ferrari Charles Leclerc memandang jumlah air jadi aspek yang harus dianalisis terkait ban sekarang.

“Masalah besarnya adalah visibilitas mobil. Jadi semua dapat kami lakukan untuk meningkatkan visibilitas dan meminimalisir semprotan, terutama di belakang mobil, yang pasti sangat penting,” ujarnya.

“Saya kira kami dapat balapan tergantung pada kondisi trek, tapi dari segi visibilitas jadi berbahaya berkendara di belakang mobil lain karena Anda tidak melihat apa pun. Kami seharusnya mencoba menemukan solusi untuk meminimalisir semprotan.”

Semua pembalap F1 ganti ban intermediate usai red flag GP Jepang

Semua pembalap F1 ganti ban intermediate usai red flag GP Jepang

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Pietro Fittipaldi Kemudikan Haas VF-22 di Dua Grand Prix
Artikel berikutnya Gaji Pierre Gasly Naik Tiga Kali Lipat di Alpine

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia