Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Daniil Kvyat Menentang Ide Larangan Pembalap Rusia Turun

Mantan pembalap Formula 1 Daniil Kvyat menyatakan keberatannya jika FIA benar-benar melarang pembalap Rusia turun sebagai buntut konflik dengan Ukraina.

Daniil Kvyat, reserve driver, Alpine F1, with Nikita Mazepin, Haas F1

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Serangan militer yag dilancarkan Rusia terhadap negara tetangganya, Ukraina, terbukti berbuntut panjang. Salah satu yang paling terdampak adalah para atlet Rusia, dan juga Belarus yang membantu serangan tersebut, yang turun di berbagai ajang olahraga dunia.

Akibat serangan yang dilakukan Kamis pekan lalu itu, Ukraina pun menyerukan agar para pemangku kepentingan olahraga di dunia memberikan sanksi keras kepada Rusia dan Belarus. Demikian juga untuk para atlet maupun tim nasional kedua negara.

Dari cabang olahraga balap, paling tidak kini dua pembalap Rusia, yakni Daniil Kvyat dan Nikita Mazepin (foto utama, kiri-kanan), yang harus bersiap karena kemungkinan terkena dampaknya.

Kvyat adalah mantan pembalap F1 yang pernah memperkuat Scuderia Toro Rosso/AlphaTauri dan Oracle Red Bull Racing yang kini turun di Kejuaraan Dunia Balap Mobil (WEC). Sedangkan tahun ini Mazepin baru akan menjalani musim keduanya di F1 bersama Haas.

Belum lama ini, Presiden Federasi Automobil Ukraina (FAU) Leonid Kostyuchenko meminta kepada FIA agar melakukan langkah tegas terhadap Rusia dan Belarus yang bisa memengaruhi para pembalap aktif mereka yang ambil bagian dalam kejuaraan-kejuaraan yang dinaungi FIA.

Permintaan tersebut termasuk melarang para pembalap dengan lisensi yang dikeluarkan Rusia maupun Belarus, turun di berbagai kejuaraan yang digelar di luar negara mereka.

Baca Juga:

Hal tersebut membuat Kvyat bereaksi keras. Lewat akun Instagram pribadinya, pembalap terbaik Rusia yang pernah turun di F1 tersebut menyerukan solusi perdamaian untuk mengatasi krisis di Ukraina.

“Saya benar-benar berharap ada solusi damai untuk situasi di Ukraina ini sehingga kita semua bisa hidup berdampingan dengan damai,” tutur Kvyat.

“Saya berharap semua pihak mampu menemukan solusi, duduk bersama dan melakukan dialog dengan saling menghormati.

“Menyedihkan melihat dua negara bersaudara (Ukraina dan Rusia merupakan negara pecahan federasi Uni Soviet) terlibat konflik. Saya tidak ingin aksi militer dan perang memengaruhi masa depan nilai-nilai kemanusiaan.

“Saya ingin putri saya dan semua anak di seluruh dunia bisa hidup berdampingan dalam suasana damai,” kata peraih tiga podium dalam 110 start di F1 antara 2014-2017 dan 2019-2020 tersebut.

Pembalap yang kini membela G-Drive Racing di WEC itu pun menilai sejumlah sanksi yang sudah dijatuhkan sejumlah badan olahraga dunia terhadap atlet maupun federasi olahraga di Rusia dan Belarus.

“Saya juga ingin menyampaikan kepada seluruh federasi olahraga di dunia, termasuk Komite Olimpiade Internasional (IOC), agar tetap membiarkan olahraga berada di luar politik,” kata Kvyat.  

“Melarang atlet dan tim Rusia turun di berbagai kompetisi kelas dunia saya kira solusi yang tidak fair sekaligus melawan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam olahraga, kesatuan dan perdamaian.

“Jika bukan dari kita, para pelaku olahraga, siapa lagi yang mampu menyatukan negara-negara di masa yang akan datang?”

Daniil Kvyat, saat menjadi reserve driver Alpine F1 di sela-sela GP Rusia 2021.

Daniil Kvyat, saat menjadi reserve driver Alpine F1 di sela-sela GP Rusia 2021.

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Seperti sudah banyak diberitakan, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan serangan militer ke Ukraina dengan dibantu Belarus, reaksi keras muncul dari berbagai pihak dan komunitas.

Badan tertinggi sepak bola Eropa, UEFA, langsung memindahkan lokasi final Liga Champions dari St. Petersburg ke Saint Denis, Prancis.

FIFA lantas juga melarang timnas sepak bola Rusia dan Belarus untuk bertanding di berbagai kompetisi yang digelar FIFA dan UEFA. Praktis, Rusia tidak akan bisa turun pada putaran final Piala Dunia 2022 di Qatar.

Di olahraga balap, Formula One Group selaku pemegang hak penyelenggaraan dan komersial F1, sudah mencoret GP Rusia dari kalender 2022. FIM juga sudah mencoret salah satu lomba Kejuaraan Dunia Motocross di Rusia.

Pada Selasa, pertemuan luar biasa Dewan Olahraga Balap Dunia (WMSC) digelar. Kemungkinan besar salah satu hasilnya nanti terkait dilarang atau tidaknya para pembalap asal Rusia dan Belarus turun di berbagai kejuaraan level internasional dan dunia.

Keputusan ini jelas akan berpengaruh pada karier Daniil Kvyat dan Nikita Mazepin.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Andretti Terkejut Sejumlah Tim F1 Tidak Menerima Kehadirannya
Artikel berikutnya F1: Ini yang Ada di Balik Sidepod Unik Williams

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia