Lando Norris, Tegaskan Kebangkitan Pembalap Inggris
Kebangkitan pembalap Inggris di Formula 1 makin nyata, seiring dengan meroketnya prestasi Lando Norris. Awal musim 2021, pembalap McLaren itu jadi buah bibir setelah George Russell dan Lewis Hamilton.
Lando Norris, McLaren, 3rd position, with his trophy
Zak Mauger / Motorsport Images
Meski usianya masih muda, 21 tahun, Norris bukan pemain baru di ajang balap jet darat. Ia berkecimpung sejak 2019. Bersama McLaren, grafik kinerjanya terus meningkat.
Dari peringkat ke-11 pada tahun debutnya, ia merangkak dua tangga musim lalu dengan podium ketiga di GP Austria. Seiring dengan pergantian mesin dari Renault ke Mercedes, ditunjang peningkatan rasa percaya diri, hasil positif pun dipetik.
Pada Q3 GP Emilia Romagna, 17 April silam, ia keluar dari Piratella dengan kecepatan tinggi. Akselerasi dan penempatan posisi mobil yang tepat dibutuhkan agar bisa menuruni Acque Minerali dengan mulus. Namun, pemuda tersebut salah perhitungan sehingga terlempar ke urutan ketujuh dan torehan waktunya dihapus.
Norris mengolah kekecewaan jadi bahan bakar saat balapan keesokan hari. Nyaris terlibat insiden dengan rekan setimnya, Daniel Ricciardo, dan mendapat pukulan dari Lance Stroll (Aston Martin) di chicane Tamburello.
Setelah restart, ia mampu menyingkirkan Stroll dan mantan rekannya yang kini bergabung dengan Ferrari, Carlos Sainz. Norris membangun jarak hingga 2,7 detik dengan Ricciardo dan memperlebar sampai 10,3 detik mulai lap kedelapan.
Namun, performa buruk ban lunak Pirelli yang menghambat laju MCL35M dimanfaatkan Lewis Hamilton untuk menata jalan ke podium. Norris kehilangan posisi kedua di belakang Max Verstappen (Red Bull Racing) dan harus puas ada di peringkat ketiga.
“Saya kira Anda tidak pernah kecewa dengan sebuah podium, tapi saya gembira dengan diri sendiri karena mampu memperbaiki setelah kualifikasi. Ini yang saya inginkan. Untuk memastikan, saya bangkit kembali dan saya berada di tempat yang pantas,” ujarnya.
“Itu balapan keras, di mana ada banyak rintangan dan momen berisiko. Saya hampir mengalami kecelakaan dengan Daniel saat start. Ada banyak momen di mana bisa menamatkan (kiprah kami), tapi kami bertahan hingga akhir dan mengambil keputusan tepat dan berakhir di P3.
“Dengan bendera merah dan semuanya terasa seperti balapan panjang. Tapi itu sangat bagus.”
Jika dicermati lebih jauh, sebenarnya sinyal performa moncer Norris sudah terlihat di GP Abu Dhabi, penutup musim 2020. Ia bisa menempel para pembalap Red Bull dan Mercedes yang bertengger di empat besar. Sedangkan, dalam grand prix pembuka 2021, meraih posisi keempat.
Setelah itu, putra pasangan Adam Norris dan Cisca Wauman tersebut tak pernah lepas dari lima besar. Ia bahkan melewati pencapaian rekan setimnya, Daniel Ricciardo yang punya pengalaman lebih banyak di F1.
Prinsipal McLaren, Andreas Seidl, mengungkapkan kekaguman terhadap penampilan prospektif Norris. Pemuda penggemar balap virtual tersebut benar-benar sudah menaikkan levelnya.
“Yang sangat menggembirakan adalah melihat bagaimana Lando terbang saat ini. Dua balapan akhir pekan beruntun, dia menunjukkan sudah membuat langkah berikutnya sebagai pembalap. Saya sangat gembira dengan itu,” tuturnya.
“Hasil seperti yang diraih di Bahrain merupakan konfirmasi untuk dirinya sendiri dan dia menuju arah tepat. Yang jelas bagi saya, waktu lapnya konsisten, itu yang terpenting. Seperti yang saya katakan, ‘waktu lap tidak datang, saya tak bisa memperbaikinya’. Itu harus datang dari para pembalap.
“Pada akhirnya, waktu lap juga hasil kerja keras yang dia berikan untuk tim ini, dengan tim engineering kami, lagi melewati musim dingin untuk belajar dari musim keduanya di F1 tahun lalu, untuk mencernanya dengan cara benar dan membuat keputusan tepat dan kembali tahun ini dalam posisi untuk membuat langkah berikutnya.”
Lando Norris, McLaren MCL35M
Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images
Lando Norris adalah sosok yang sulit puas. Ia akan memarahi dirinya ketika berbuat kesalahan. Di Imola, saat tampil buruk di Q3, omelan bisa didengarkan lewat radio tim.
Setelah menuntaskan semua sesi Sabtu, ia langsung menganalisis sumber kegagalannya dan mempelajari solusi yang diimplementasikan dalam balapan.
“Saya sangat senang melihat apa yang saya lihat dari Lando tahun ini. Dari sudut pandang personalitas, karakter, dia sudah melangkah maju, yang juga normal untuk para pembalap muda ini. Apa yang Anda harapkan dari mereka karena mereka perlu mengambil langkah-langkah di tahun awal jika mereka mau menjadi pembalap top.”
Musim ini masih sangat panjang, pun demikian, jalan Norris juga punya masa depan luas terbentang. Sekarang tinggal bagaimana tim memfasilitasi pembalapnya, serta ketekunan dan kegigihan pemuda itu sendiri untuk mencapai targetnya.
Lando Norris, McLaren, posisi ketiga, Andreas Seidl, Principal, McLaren, and the McLaren team celebrate
Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments