Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Nicholas Latifi Dinilai Tak Layak Bertahan di F1

Tampaknya tak ada simpati untuk Nicholas Latifi dari Damon Hill. Menurut juara dunia F1 1996 tersebut, pilot Williams Racing tidak punya kecepatan untuk tetap berada di ajang balap jet darat.

Nicholas Latifi, Williams Racing

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Usai Grand Prix Italia makin jelas bahwa Nicholas Latifi akan kesulitan menjaga kursi Formula 1 miliknya di Williams Racing. Selama akhir pekan di Monza, ia bahkan kalah bersaing dengan debutan Nyck de Vries.

Williams menunjuk De Vries untuk menggantikan Alex Albon yang sakit radang usus buntu. Pembalap asal Belanda itu memang berada di Monza untuk mengikuti sesi latihan bebas pertama bersama Aston Martin.

Setelahnya, pilot cadangan Mercedes tersebut diminta Willimas mengisi posisi Albon yang terpaksa absen dari GP Italia. Ia hanya punya waktu satu jam beradaptasi dan latihan dengan mobil FW44 selama FP3 sebelum mengikuti kualifikasi (Q).    

Siapa sangka De Vries mampu tampil solid dan berhasil melaju ke Q2. Di sisi lain, rekannya yang lebih berpengalaman, Nicholas Latifi, tidak bisa melewati Q1. Namun, posisi start mereka naik karena beberapa pembalap mendapat penalti grid.

Baca Juga:

Alhasil, De Vries memulai dari urutan kedelapan dan sukses finis kesembilan, memberikan dua poin untuk Williams. Latifi, yang start di P10, menyelesaikan race ke-15 dan belum mencetak angka selama F1 2022.

Bagi Damon Hill, sekarang kian terlihat bahwa pilot asal Kanada tersebut tidak pantas mempertahankan kursinya di skuad Williams pada musim 2023. Ada banyak pembalap yang lebih layak dapat kesempatan.   

“Maaf, tetapi begitulah kenyataannya. Dalam hal ini, Nicholas (Latifi) tidak memiliki kecepatan yang dia butuhkan untuk tetap berada di posisinya, di Formula 1,” tutur Hill kepada Sky Sports.

Nyck de Vries, Williams FW44

Nyck de Vries, Williams FW44

Foto oleh: Williams

“Dia punya beberapa momen bagus, namun tak sebanding dengan seseorang yang bahkan belum pernah balapan di Grand Prix sebelumnya (De Vries) dan bisa melakukan pekerjaan fantastis.”

Setelah performa impresifnya di Monza, Nyck de Vries, juara dunia Formula E 2020-2021, kini tampaknya menjadi pesaing kuat untuk mendapat kursi Formula 1 musim 2023. Menurut Hill, itu sangat masuk akal.

“Saya tahu dia (diuntungkan) dari penalti grid dan hal-hal seperti itu, yang membantunya naik. Tetapi dia tetap memberikan penampilan solid di kualifikasi dan tidak benar-benar membuat kesalahan,” ujarnya soal De Vries.

“Dia sudah cukup memberikan bahan untuk kita membicarakannya. Dia telah membuat Toto (Wolff) bicara positif tentangnya. Itu yang perlu Anda lakukan untuk menjadi pembalap Formula 1,” tambah Hill.

Damon Hill, Juara Dunia F1 1996

Damon Hill, Juara Dunia F1 1996

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya CEO Ferrari Percaya dengan Binotto, Bisa Juara Lagi Sebelum 2026
Artikel berikutnya Ancam Charles Leclerc, George Russell Incar Runner-up

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia