Latvala Kagumi Penampilan Sempurna Rovanpera di Reli Estonia

Pereli Finlandia itu makin dekat dengan sejarah menjadi kampiun termuda reli yang masuk dalam agenda WRC. Rekor itu hingga saat ini masih menjadi milik Latvala setelah menaklukkan Reli Swedia 2008 di usia 22 tahun.

Rovanpera, 20 tahun, tampil impresif sepanjang gelaran reli tersebut. Ia menguasai sembilan dari 18 etape dan bersaing ketat dengan jagoan tuan rumah, Ott Tanak. Dalam SS10, Peipsiaare 1, pemuda itu bahkan unggul hingga 10,7 detik.

Namun, tiga kali ban bocor yang dialami pereli Hyundai Shell Mobis itu pada Jumat kemarin, melebarkan jalan Rovanpera ke tampuk juara. Hingga etape ke-18, partner co-driver Jonne Halttunen itu membukukan total waktu 2 jam 17 menit 46,8 detik.

Selisih waktunya dengan penghuni peringkat kedua Craig Breen mencapai 50,7 detik dan Thierry Neuville 1 menit 20,9 detik.

Kinerja Rovanpera membuat Latvala terpukau. Pria 36 tahun itu menilai penampilan kompatriotnya yang terbaik sepanjang akhir pekan. Ke depannya, ia memberi saran untuk main aman sembari mencari kemenangan tanpa perlu ambil risiko.

“Kalle tidak mungkin lebih baik lagi hari ini. Itu 10 dari 10 darinya. Menyerang dalam etape paling sulit dari reli pagi ini (Sabtu, red) dan mengambil keuntungan dari apa yang dilakukannya, tentu sangat bagus,” ujar Latvala.

“Kemudian, dia dapat menjaga kecepatan hingga sore ketika dia memulai dengan sedikit mundur. Dia mengatasi itu dengan sangat bagus dan dia punya keuntungan sekarang, yang artinya dia tidak perlu mengambil risiko.”

Kalle Rovanperä, Jonne Halttunen, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota Yaris WRC

Photo by: McKlein / Motorsport Images

Setelah melihat perjalanannya di Reli Estonia, Rovanpera mengaku puas dengan kinerja yang diperlihatkan.

“Itu adalah hari yang menyenangkan dan rasanya sungguh indah berada dalam posisi ini. Kami tahu bahwa etape pertama pagi ini yang paling sulit dalam reli, etape sangat teknik dengan catatan pace baru dan kami mempersiapkannya dengan baik ketika mengetahui kami bisa membuat perbedaan,” tuturnya.

“Rasanya tidak terlalu baik, tapi itu bersih dan saya mencoba memacu dan waktunya sangat bagus. Setelah itu, kami dapat membuat gap dan menjaganya pada lintasan kedua, di mana kondisinya berat.

“Ada beberapa tempat yang rumit dengan bekas roda besar tapi kami mengatasinya dengan baik. Besok, akan jadi hari yang panjang. Dalam posisi ini, kami perlu lebih fokus sepanjang waktu untuk agar tidak membuat kesalahan tapi masih punya ritme bagus.”