Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Toyota Nilai FIA Ceroboh dalam Buat Regulasi Baru WRC

Prinsipal Toyota Gazoo Racing, Jari-Matti Latvala, merasa FIA terlalu percaya diri dengan sistem hibrida Rally1 sehingga tak menyesuaikan regulasi lama.

Jari-Matti Latvala, Team principal Toyota Gazoo Racing

Jari-Matti Latvala, Team principal Toyota Gazoo Racing

McKlein / Motorsport Images

Sebelum Reli Kroasia digelar pada pertengahan April mendatang, FIA mengumumkan langkah-langkah baru mengenai aturan ketika pereli terpaksa keluar dari perlombaan akibat masalah sistem hybrid Rally1.

FIA hanya akan memberikan penalti dua menit dari sebelumnya 10 menit pada setiap etape ketika tak dapat melanjutkan perlombaan. Aturan ini mulai berlaku pada Reli Kroasia, atau seri ketiga World Rally Championship (WRC) 2022.

Latvala menyambut baik regulasi baru tersebut. Namun, pada saat yang sama, pria asal Finlandia itu mengaku kesal karena aturan tak diterapkan lebih awal.

Menurutnya, FIA terlalu ceroboh dalam membuat aturan baru dan merasa sistem hybrid tak akan bermasalah. Pasalnya, Elfyn Evans yang merupakan pereli Toyota sudah dirugikan akibat kendala pada hybrid Rally1.

“Kami menerima langkah baru ini dengan perasaan yang cukup positif. Lagi pula, situasinya cukup sulit ketika, misalnya, Tanak harus mengakhiri relinya dengan warna merah pada dasbor di Swedia,” kata Latvala kepada Speedweek.

“Faktanya adalah, situasinya tidak berubah dalam arti bahwa ketika lampu menyala, Anda tidak lagi berjuang untuk kemenangan. Itu jelas.

“Tapi sekarang mungkin saja jika dua etape yang terganggu sebelum perlombaan berakhir, Anda tidak akan mendapatkan lebih dari empat menit penalti. Masih ada ruang untuk beberapa poin. Di satu sisi, seluruh reli belum berakhir.”

Baca Juga:

Masalah pada sistem hybrid Rally1 sebenarnya sudah terjadi sejak Reli Monte Carlo dan para pereli juga tak tahu harus berbuat apa ketika dihadapkan dengan kendala tersebut.

Tetapi, FIA baru bereaksi setelah Evans melontarkan kiritik pedas dan menuntut para penganggung jawab untuk menganalisa kembali sistem hibrida tersebut.

“Diskusi utama adalah apakah penalti waktu diberikan sebanyak satu atau dua menit. Ternyata dua menit dianggap sebagai solusi yang lebih baik. Akan lebih adil jika aturannya sama sejak awal musim,” ujar Latvala.

“FIA mungkin sedikit terlalu percaya diri ketika berasumsi bahwa perangkat hybrid tidak akan bermasalah. Perangkat elektonik tersebut sudah digunakan dalam disiplin balap lainnya, tapi reli memiliki hal tersendiri.

“Ada trek dingin dan panas di reli, lompatan dan pendaratan, dan banyak jenis getaran. Periode pengujian hanya enam bulan. Pekerjaan ini dibuat dalam waktu yang sangat singkat.”

Elfyn Evans, Scott Martin, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota GR Yaris Rally1

Elfyn Evans, Scott Martin, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota GR Yaris Rally1

Foto oleh: Toyota Racing

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Reli Aspal Akan Jadi Ujian Berat Hyundai
Artikel berikutnya Mesin Toyota GR Corolla 2023 Cocok untuk Reli

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia