Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Lawrence Stroll Jual Saham, Prema Jadi Saudara Iron Lynx

Setelah putranya Lance berkiprah di Formula 1, Lawrence Stroll, melepas sahamnya di Prema Powerteam. Kepergian pengusaha Kanada itu membuka jalan terbentuknya sebuah tim besar Italia.

Robert Shwartzman, Prema Racing

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Menurut sumber, saham Stroll kini beralih kepada DC Racing Solution. Selain perusahaan Swiss tersebut, saham lain dimiliki ayah dan anak, Angelo dan Rene Rosin.

DC dimiliki Deborah Mayer, pembalap amatir dan salah satu pelaku industri finansial. Dia juga pemilik Iron Lynx bersama tiga rekanan lainnya. Ketertarikannya terhadap Prema dimulai dari hubungan yang terjalin sejak 2019. Ketika itu, mereka memberi dukungan teknis kepada skuad yang bermarkas di Cesena tersebut, kala berdebut di kejuaraan F4 Italia.

Jika kedua tim digabung, maka jangkauan dalam kompetisi lebih luas. Saat ini, Prema merupakan juara bertahan di Formula 2, FIA F3, Kejuaraan Formula Regional Eropa dan F4 Italia. Lance Stroll pernah mempersembahkan titel F4 Italia 2014 dan F3 Eropa 2016 untuk tim yang bermarkas di Grisignani di Zocco tersebut.

Enam pembalap didikan mereka berhasil mengisi grid F1 musim ini, yakni Charles Leclerc, Pierre Gasly, Esteban Ocon, Antonio Giovinazzi, Mick Schumacher serta Stroll.

Sedangkan, Iron Lynx berpartisipasi dalam F4 Italia, Kejuaraan Ketahanan Dunia (WEC), Seri Le Mans Eropa dan GT World Challenge Eropa. Mereka menjadi mitra Ferrari.

Baca Juga:

#85 Iron Lynx Ferrari 488 GTE EVO: Rahel Frey, Michelle Gatting, Manuela Gostner

#85 Iron Lynx Ferrari 488 GTE EVO: Rahel Frey, Michelle Gatting, Manuela Gostner

Photo by: JEP / Motorsport Images

Direktur dan co-founder Iron Lynx, Andrea Piccini, menjelaskan bahwa keputusan akuisisi bertujuan, “menciptakan tim hebat Italia yang bisa menyaksikan motorsport dengan visi 360 derajat. Kami akan bekerja sama lebih dan lebih dan idenya adalah menciptakan proyek bersama di masa depan. Tapi Prema akan tetap seperti itu. Sebuah entitas penting dalam motorsport, akan sangat bodoh jika mencoba mengubahnya.

“Boleh dikatakan bahwa F4 memberi kami kesempatan untuk mengenal satu sama lain dan meyakinkan kami untuk bekerja bersama-sama.”

Sementara itu, Rene Rosin menilai kerja sama dengan DC adalah babak baru dalam sejarah tim. Kolaborasi itu membuka jalan bagi Guanyu Zhou memenangi F3 Asia 2021 di Abu Dhabi Racing.

“Kami mencari sesuatu untuk Prema, tentang apa yang akan kami lakukan selanjutnya. Tapi kami sekarang berada dalam piramida formula promosi,” ia mengungkapkan. “Anda harus melihat segalanya berevolusi, tapi kami punya ide yang sama, target yang sama. Jika Anda melihat secara keseluruhan, sekarang kami punya semua kategori dari single-seater hingga GT. Saya kira itu skenarionya. Sangat bagus dan positif,” ucapnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alfa Romeo Tak Mau Paksakan Pourchaire Segera ke F1
Artikel berikutnya Sempat Ditentang, Keluarga Kini Dukung Karier Balap Samaia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia