Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Leclerc Tak Mau Hukum Diri Sendiri Usai Kesialan di Monako

Charles Leclerc memanen ejekan setelah mengalami insiden saat kualifikasi lalu gagal balapan di F1 GP Monako. Pembalap Ferrari itu tak mau menghukum dirinya.

Charles Leclerc, Ferrari SF21

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Akhir pekan lalu, Leclerc mencatatkan waktu tercepat kualifikasi ketiga sebelum berakhir di pembatas seksi kolam renang. Bendera merah berkibar sehingga pembalap lain tak punya waktu mematahkan best lap-nya.

Di tengah kebahagiaan mendapat pole position perdananya musim ini, Leclerc mesti menghadapi kenyataan pahit. Bagian kanan SF 21 dan girboks rusak.

Ferrari tak mau ambil risiko kehilangan start terdepan sehingga memutuskan memperbaiki bagian yang rusak dan tidak mengganti girboks. Ternyata, situasi lebih buruk dari yang dibayangkan.

Beberapa saat sebelum memulai formation lap, mobilnya tak berfungsi akibat driveshaft kiri rusak. Mereka memaksa pembalap tuan rumah untuk mundur dari lomba yang diselenggarakan di sirkuit jalan raya Monte Carlo, Minggu (23/5/2021) karena tidak bisa memperbaikinya.

Leclerc sangat terpukul sehingga mengritik diri sendiri akibat kecelakaan tersebut. Namun, ia tak mau terlalu keras.

“Tentu Anda dapat selalu belajar kapan pun hal-hal tidak berjalan seperti yang Anda inginkan, tapi saya merasa telah melakukan pekerjaan bagus akhir pekan ini,” ujarnya.

“Pada percobaan terakhir di Q3, saya hanya berusaha terlalu berlebihan dan mengarah ke dinding, yang merupakan hal bisa terjadi di Monako.

“Itu terjadi di masa lalu dan seringkali saya sangat, sangat kasar kepada diri sendiri, tapi jika ada waktu selama akhir pekan di mana saya harus mendorong terutama Q3 di Monako, itu bagian dari permainan. Jad ya, Anda dapat belajar dari itu, tapi saya tidak terlalu keras pada diri sendiri.”

Baca Juga:

Angan-angan Leclerc untuk menerobos dominasi para pembalap Mercedes dan Red Bull, kandas. Kekecewaan tersebut diolah menjadi semangat untuk mendulang poin lebih banyak di edisi berikutnya.

“Tentu saja itu sulit karena ini di rumah, tidak setiap hari kami punya kesempatan berada di tempat terbaik. Pada akhirnya, seperti ini, itu bagian dari olahraga dan hal-hal seperti itu dapat terjadi,” ia mengungkapkan.

“Seperti Mattia Binotto katakan, yang akan coba saya ingat dari akhir pekan ini semua sinyal positif yang kami miliki, kami kembali dari jauh jika kami lihat tahun lalu. Jadi kami menuntaskan pekerjaan dengan bagus dengan berkembang dari satu balapan ke balapan.

“Ini merupakan salah satu pertarungan untuk menang tapi bukan berarti bahwa di sana tak ada kemajuan. Jadi kami berada di jalur yang bagus, kami bekerja dengan baik dan tentunya keberuntungan tidak berada di sisi saya akhir pekan ini. Itulah hidup. Saya akan melupakannya.

“Saya akan memikirkan Baku. Saya sangat, sangat termotivasi untuk kembali ke mobil dan semoga mendapat hasil sangat bagus segera.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Otoritas F1 GP Austria Mulai Lepas 39 Ribu Tiket
Artikel berikutnya Haas Larang Schumacher Mendahului Mazepin

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia