Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Lewis Hamilton Ungkap Zona Berbahaya Sirkuit Jeddah

Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, mengatakan pembalap yang melaju lambat di titik buta menimbulkan zona paling berbahaya di Sirkuit Jalan Raya Jeddah.

Lewis Hamilton, Mercedes W12, Valtteri Bottas, Mercedes W12

Lewis Hamilton, Mercedes W12, Valtteri Bottas, Mercedes W12

Erik Junius

Sirkuit Jeddah yang memiliki karakteristik kecepatan tinggi, dengan beberapa tikungan titik buta dan trek yang sempit di tikungan terakhir, membuat para pembalap harus ekstra waspada.

Biasanya para pembalap akan melaju lambat sebelum melakukan hot lap, tapi satu kesalahan kecil dapat menyebabkan kecelakaan besar.

Pasalnya, jika ada mobil yang datang dengan kecepatan tinggi, tak akan memiliki banyak waktu untuk menghindari mobil di depannya jika melambat di jalur balap.

Lewis Hamilton mengatakan situasi di Sirkuit Jeddah jauh dari ideal, karena ia beberapa kali terjebak di belakang mobil lain yang melaju lambat.

“Itu jelas lebih buruk daripada banyak tempat yang telah kami kunjungi, ini seperti Monako. Mobil lain yang melaju lambat menyebabkan beberapa zona berbahaya,” kata Hamilton.

Pembalap McLaren, Lando Norris, berpikir bahwa pembalap yang tidak dapat mengatur situasi lalu lintas sendiri karena mereka tidak bisa melihat apa yang terjadi di balik dinding pembatas, maka pintu terbuka untuk terjadinya kekacauan di kualifikasi.

“Lalu lintas akan sangat sulit di sini karena semua orang akan melaju cepat. Bukan tentang seseorang yang melakukan kesalahan. Ini karena Anda tidak bisa melihat sisi lainnya,” ujar Norris.

“Tentu saja, para teknisi saya berusaha untuk memberikan informasi, ada lima mobil yang melaju lambat dan semacamnya. Tapi, Anda juga memiliki orang-orang yang dapat menyalip Anda, sehingga ada delapan mobil yang menunggu untuk masuk ke tikungan terakhir.

“Mungkin ini akan menjadi kacau, seperti biasa, tapi mungkin di sini lebih kacau dibandingkan tempat lainnya. Tapi, ini bagian dari balapan. Kami akan melihat apa yang bisa dilakukan.”

Lando Norris, McLaren MCL35M

Lando Norris, McLaren MCL35M

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Meski mengkhawatirkan tentang bahaya besar yang ada di Sirkuit Jeddah, Lewis Hamilton mengaku senang dengan desain trek yang super cepat dan menantang.

“Cepat. Luar biasa. Ini benar-benar trek yang cepat dan daya cengkeramnya juga bagus. Secara keseluruhan sangat baik. Setelah Anda mendapatkan ritme, ini adalah trek yang menyenangkan,” ucap peraih tujuh gelar F1 itu.

Lando Norris sepakat dengan ucapan Hamilton, tapi ia menegaskan kecepatan tinggi menandakan tingkat konsentrasi jauh lebih tinggi ketimbang di Monako.

“Ini sirkuit yang sangat berisiko, kami harus lebih berkonsentrasi, karena ini trek yang sangat cepat,” tuturnya.

“Sirkuit jalan raya seperti Monako, Anda harus lebih berkonsentrasi, tapi ada juga area yang super lambat, memungkinkan Anda untuk sedikit bersantai. Sedikit lebih mudah untuk menilai segalanya.

Baca Juga:

“Sedangkan di sini, semuanya berkecepatan tinggi, jadi menilai jarak ke dinding jauh lebih sulit. Itu membuatnya seperti jauh lebih sulit untuk berkonsentrasi.

“Ini akan sulit dalam balapan, tetapi ini adalah sirkuit yang menyenangkan, terutama sektor pertama. Dengan hambatan dan aliran di seluruh bagian, ini sangat menyenangkan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Lewis Hamilton Khawatir Kecepatan Satu Lap Red Bull
Artikel berikutnya Christian Horner Desak Sergio Perez Terlibat Duel Podium di Sisa Musim

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia