Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Potensi Keterlambatan Logistik Bisa Kacaukan F1 di Paruh Kedua

Potensi terlambatnya pengiriman logistik dipandang bisa melukai Formula 1 ke depannya.

Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Pandemi Covid-19 dan perang antara Rusia dan Ukraina memiliki dampak pada berbagai sektor, termasuk transportasi. Pengiriman kargo pun terlambat karena rute dan armada terbatas.

Biaya pengiriman logistik pun meroket. Tim-tim pun tak punya banyak pilihan.

MotoGP sudah mengalami kendala dalam penyelenggaraan di Termas de Rio Hondo, Argentina. Kargo beberapa tim telat karena pesawat pengangkut dari Lombok, Indonesia, saat transit di Mombasa, Kenya.

Alhasil, logistik mereka pun baru tiba pada Jumat malam. Sesi free practice 1 dan 2 dihapus, lalu dipadatkan pada Sabtu dan Minggu.

Haas juga jadi korban, terpaksa absen tes pramusim hari pertama di Bahrain, karena kargo mereka tertahan di Inggris usai pesawat pengangkut rusak di Istanbul. Meski akhirnya logistik datang malam hari, tim tidak maksimal dalam menguji kendaraan.

Penyelenggaraan F1 GP Australia nyaris terganggu kalau saja bos DHL tidak turun tangan.

Kapal kargo yang terlambat sepekan dari jadwal diminta berlabuh di Singapura. Dua pesawat Boeing 777 dan 767-300 diterbangkan dari Los Angeles dan Vietnam untuk menjemput logistik, lalu mengirimnya ke Melbourne.

Baca Juga:

Kendala serupa mungkin saja terjadi lagi pada paruh kedua musim ini, di mana ada double-header dan triple-header. Selain itu, Piala Dunia Qatar juga bergulir, November.

Ini akan menimbulkan kerumitan dari sisi alur logistik.

Prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, memandang tantangan terkait kargo sangat memberatkan ke depannya.

"Itu adalah tantangan yang besar. Kami memiliki kalender rumit dan skala waktu yang ketat. Dengan adanya double-header dan triple-headertriple-header di bagian akhir musim ini, jelas kehilangan kargo untuk periode tertentu bisa menimbulkan malapetaka," ujarnya.

"Jadi itu isu yang sedang kami kerjakan dengan staf logistik dan Formula 1. Kemudian, ada elemen biaya dan saya pikir kargo hampir dobel tahun ini.

"Kami meninjau biaya hidup, kami lihat inflasi di seluruh dunia. Saya pikir ketika memperhitungkan bahwa kargo berada dalam batasan (anggaran), kami perlu menemukan tunjangan yang masuk akal untuk memperhitungkan biaya inflasi. "

Sementara itu, bos AlphaTauri, Franz Tost, mengungkapkan, "Itu adalah tantangan berat karena jadwal padat. Tapi kami sadar akan hal ini, artinya kami harus mengaturnya dan mesti siap.

"Aktivitas di menit-menit terakhir tidak memungkinkan dan sebagai kompetitor, biayanya meningkat drastis. Artinya dari sisi logistik, banyak masalah yang harus kami selesaikan.

"Saya berharap semua tim akan memiliki, secara tepat waktu, mobil dan peralatan di trek, sehingga kami tidak mengalami penundaan seperti MotoGP."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Lewis Hamilton Dikabarkan Ambil Alih Chelsea
Artikel berikutnya Kerb Sirkuit Imola Bisa Pusingkan Pembalap F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia