Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jorge Lorenzo Urai Penyebab Francesco Bagnaia Bikin Kesalahan

Juara dunia tiga kali MotoGP Jorge Lorenzo percaya Francesco Bagnaia memiliki kecepatan untuk bisa bersaing dengan Fabio Quartararo. Masalahnya, pembalap Ducati itu terlalu sering membuat kesalahan.

Francesco Bagnaia, Ducati Team, crash

Francesco Bagnaia, Ducati Team, crash

Dorna Sports

Menurut Jorge Lorenzo, Francesco Bagnaia adalah antitesis dari Fabio Quartararo. Ia mengatakan kedua rider sama-sama punya kecepatan dan potensi luar biasa. Tetapi ada satu hal yang membedakan dan itu signifikan.

Bagnaia sebenarnya punya keuntungan musim ini dengan prototipe Ducati lebih baik dibanding pabrikan Iwata. Masalah ini awalnya dikeluhkan Quartararo. Tetapi kemudian ia memilih fokus bekerja ketimbang terus meratap.

Meski mesin Yamaha tidak mengalami peningkatan tenaga di trek lurus untuk mengimbangi Ducati atau Aprilia, ia berusaha menutup gap dengan gaya berkendaranya yang bersih, tak kenal takut serta eksekusi strategi yang baik.

Baca Juga:

El Diablo berusaha memaksimalkan setiap potensi yang ada di YZR-M1. Terbukti, ia selalu mencetak poin dalam 10 race sepanjang musim ini, dengan raihan enam podium, tiga di antaranya sebagai pemenang.

Situasi kontras terjadi pada Bagnaia. Memiliki mesin yang lebih baik, pembalap asal Italia itu justru lebih sering melakukan kesalahan, terutama saat balapan. Tiga kali gagal finis dalam lima Grand Prix terakhir menjadi bukti, termasuk di Sachsenring akhir pekan lalu.

Selama periode itu, Pecco, sapaan Bagnaia, kehilangan 75 poin maksimal yang tersedia. Sementara Fabio Quartararo berhasil mendulang 103 angka. Tak heran bila ia kini tertinggal jauh dari El Diablo (91 poin).

Lorenzo mengatakan inilah pembeda kedua pembalap, bahwa Quartararo hampir tak pernah membuat kesalahan. Sejak promosi ke tim pabrikan Yamaha, ia selalu mencetak poin, kecuali di Portimao (GP Algarve) tahun lalu.      

Francesco Bagnaia, Ducati Team, crash saat mengejar Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Francesco Bagnaia, Ducati Team, crash saat mengejar Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sementara Bagnaia, masih sering melakukan eror. Walaupun ia secepat El Diablo, kesalahan demi kesalahan telah menghambat laju sang pembalap untuk bisa mengklaim gelar juara dunia. Itu terjadi lagi tahun ini.

“Ketika Anda jatuh tiga, empat atau lima kali, itu bukan karena kebetulan, tetapi pasti ada suatu alasan. Dan dia (Bagnaia) selalu jatuh saat ada tekanan dari orang lain,” kata Lorenzo dalam analisisnya kepada AS.

“Ketika rekan satu pabrikan menyalipnya, seperti (Enea) Bastianini di Le Mans (GP Prancis), atau pesaing dalam perburuan gelar lebih cepat darinya, dalam hal ini di mana dia harus menekan, dia justru terjatuh.

“Quartararo, di sisi lain, tidak melakukan kesalahan seperti itu. Saat dia tahu hanya bisa finis kedua atau berada di situasi sulit, dia berusaha menjaga posisinya dengan baik dan mendapatkan poin,” tambah Spaniard.

Jorge Lorenzo bersama Sporting Director Ducati Paolo Ciabatti

Jorge Lorenzo bersama Sporting Director Ducati Paolo Ciabatti

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jadwal MotoGP Belanda 2022 Pekan Ini
Artikel berikutnya Yamaha: Toprak Razgatlioglu Cepat Beradaptasi dengan Prototipe MotoGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia