Marini Sadar Masih Perlu Banyak Belajar
Pembalap Sky VR46 Esponsorama, Luca Marini, mengatakan dirinya masih harus banyak belajar untuk bisa mengimbangi level para rivalnya di MotoGP.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Luca Marini berhasil menyelesaikan balapan pertamanya di kelas premier di posisi ke-16, dan berjarak empat detik dari urutan ke-15 yang menjadi batas akhir zona poin.
Pria 23 tahun itu merasa bisa mendapatkan hasil finis lebih baik jika motornya, Desmosedici GP19, bekerja dengan baik. Marini mengatakan tak punya daya cengkeram yang baik dan itu membuatnya kesulitan saat memasuki tikungan.
Tetapi, rider Italia tersebut menegaskan dirinya banyak belajar dari balapan pertamanya dan berharap bisa tampil lebih baik di MotoGP Doha, akhir pekan ini.
“Berada 20 detik di belakang pemenang sungguh menyedihkan. Saya tidak terlalu senang dengan balapan ini, bukan karena hasilnya, tapi kecepatan secara keseluruhan,” kata Marini seperti dilansir Speedweek.
“Saya yakin bisa lebih cepat daripada itu, tapi saya terlalu banyak mengalami masalah. Daya cengkeram sangat berbeda dengan sesi latihan bebas dan itu tidak memungkinkan saya untuk memaksimalkan motor di tikungan.
“Sayang sekali saya tidak memiliki kecepatan di tikungan, bukan hanya di satu tikungan, tapi itu terjadi di semua area di setiap lap.”
Selama tes pramusim, pria yang memiliki tinggi badan 1,84 meter itu mengeluhkan posisi jok motornya. Namun, ia menegaskan hal tersebut tak terlalu berpengaruh pada hasil akhirnya, karena masalah teknis yang dirasakannya saat balapan lebih besar.
“Tidak ada masalah dengan posisi jok karena telah mengalami peningkatan. Kami sedang bekerja untuk mencari setelan terbaik, untuk membuat motor terasa seperti sesuai dengan keinginan saya. Kami belum melakukannya, tapi sudah mendekati,” ujar Marini.
“Mungkin setelan yang kami terapkan di balapan tak sempurna. Tapi, saya masih harus fokus pada gaya balap. Kami harus menganalisa data dengan hati-hati dan untungnya balapan berikutnya bakal digelar di lokasi yang sama.”
Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT, Luca Marini, Esponsorama Racing.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
MotoGP Qatar juga menjadi pertama kalinya Luca Marini satu trek dengan kakak tirinya, Valentino Rossi, dalam kejuaraan dunia balap motor. Namun, ia mengaku tak segan untuk mengalahkan pembalap veteran itu jika mendapat kesempatan bertarung.
“Saya banyak berbicara dengan Vale sebelum dan sesudah balapan karena dia juga tak memiliki balapan yang bagus. Tapi, ketika kami berada di grid, saya tidak menganggapnya sebagai kakak karena fokus pada balapan sendiri,” kata Marini.
“Saya hampir lupa dia juga berada di sana. Tapi tetap saja, sangat emosional berada di sana, menjadi salah satu pembalap MotoGP sangat fantastis.
“Untuk balapan berikutnya, kami harus melihat apa yang harus di ubah. Tapi, sepertinya sesuatu pada bagian depan akan mengalami perubahan untuk membuat saya memiliki perasaan lebih baik pada ban depan. Jadi, saya bisa lebih kuat di zona pengereman.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments