Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

M-Sport Ford Tegaskan Takkan Bersantai demi Gelar

Direktur Teknis M-Sport Ford Chris Williams menegaskan timnya akan terus bekerja keras demi mengejar gelar Kejuaraan Reli Dunia (WRC) pertama sejak 2018.

Sébastien Loeb, Isabelle Galmiche, M-Sport Ford World Rally Team Ford Puma Rally1

Foto oleh: Red Bull Content Pool

M-Sport telah turun di WRC sejak 1997 dengan menjalankan tim pabrikan Ford. Saat itu, dengan kemenangan di Yunani dan Indonesia, mereka berhasil menempati peringkat kedua klasemen konstruktor.

Sejak 2006, selain tetap menjadi tuner dan menjalankan tim pabrikan Ford, M-Sport juga turun sebagai tim independen. M-Sport dan Ford berhasil merebut gelar konstruktor WRC 2006 dan 2007.

M-Sport akhirnya baru mampu merebut gelar juara dunia konstruktor dan pereli pada WRC 2017 lewat Sebastien Ogier. Ogier mampu mempertahankan gelar pereli untuk Ford, setahun kemudian.

Pada 2022, WRC menerapkan spesifikasi baru untuk kejuaraan kelas tertinggi. Jika sejak 1997 memakai spesifikasi World Rally Cars (WRC) – ini pun mengalami tiga kali perubahan (1997-2010, 2011-2016, 2017-2021) – mulai tahun ini specs Rally1 dengan mesin hibrida diberlakukan.

M-Sport Ford mengawali musim dengan bagus. Ford Puma Rally1 berhasil finis di P1 dan P3 masing-masing lewat Sebastien Loeb dan Craig Breen pada lomba pembuka, Rallye Monte Carlo, bulan lalu. Hasil tersebut membuat M-Sport memuncaki klasemen pereli dan pabrikan.

Chris Williams, Direktur Teknis M-Sport Ford, akan terus bekerja keras untuk merebut gelar juara dunia WRC yang terakhir mereka kuasai pada 2018.

Chris Williams, Direktur Teknis M-Sport Ford, akan terus bekerja keras untuk merebut gelar juara dunia WRC yang terakhir mereka kuasai pada 2018.

Foto oleh: Dan Bathie

Meskipun mengawali musim dengan bagus, Williams menegaskan ia dan timnya tetap mewaspadai apa yang sangat mungkin terjadi di masa depan.

“Saya sangat yakin tim-tim akan segera mengejar sangat cepat. Bahkan, mungkin mereka sudah berada di sana,” kata Williams seraya mengacu performa Toyota lewat juara bertahan Sebastien Ogier yang finis kedua di Monte Carlo lalu.

“Kami sudah bekerja sangat keras untuk sampai di sini. Tetapi, kerja keras tidak akan berhenti saat ini. Semua baru berjalan saat kami memasuki musim. Menguji mobil menjadi satu hal dan bersaing adalah hal lain.”

M-Sport Ford selama ini memiliki reputasi luar biasa dalam menyiasati pengembangan mobil saat regulasi teknis baru berubah.

Saat regulasi Group A berubah menjadi WRC pada 1997, mereka berhasil finis kedua klasemen konstruktor. Saat mesin 1.600cc turbo mulai dipakai pada 2011, Ford Fiesta RS WRC berhasil memenuhi podium lomba pertama, Reli Swedia, masing-masing lewat Mikko Hirvonen, Mads Ostberg, dan Jari-Matti Latvala.

Pada 2017, Ketika spesifikasi WRC sedikit diubah dengan memperbesar diameter restrictor turbo menjadi 36 mm (sebelumnya 33 mm) sehingga tenaga mobil naik menjadi 380 hp (dari 310 hp) dan berat minimum mobil dikurangi 25 kg, Ford meraja lewat Ogier.

Baca Juga:

Kendati begitu, ada kelemahan paling mendasar M-Sport Ford dalam beberapa tahun terakhir, konsistensi. Ditambah, Loeb tidak mereka kontrak untuk turun penuh pada WRC 2022.

Kini, saat fokus mereka arahkan untuk putaran kedua WRC 2022 di Reli Swedia (24-27 Februari), Williams masih menyempatkan diri untuk sedikit tersenyum bila mengacu sejarah sukses M-Sport Ford hampir di setiap awal regulasi baru WRC.

“Hasil (Monte Carlo) sungguh fantastis, luar biasa. Sejak pertama duduk di dalam mobil, Sebastien Loeb mengaku sangat menyenanginya. Dan itu terlihat dari bagaimana ia berlomba,” tutur Williams.

“Tetapi di luar hasil impresif Loeb, setiap orang di M-Sport dan Ford masih akan bekerja keras dan keras lagi untuk merebut hasil seperti di Monte Carlo. Saya tidak bisa bicara betapa hebatnya pekerjaan Ford Performance. Yang terpenting, setiap orang bekerja sangat dekat satu dengan lainnya.”

  

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Manajer WRC2 Hyundai Tinggalkan Jabatan pada Maret Mendatang
Artikel berikutnya Elfyn Evans: Perlu Waktu untuk Ukur Kinerja Mobil Rally1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia