Magnussen: Mobil F1 Lebih Mudah daripada IMSA
Kevin Magnussen mulai menikmati turun di ajang balap mobil ketahanan di Amerika Serikat (AS) dan Kanada, WeatherTech SportsCar Championship 2021.
#1 Chip Ganassi Racing Cadillac DPi: Kevin Magnussen
Michael L. Levitt / Motorsport Images
Kevin Magnussen turun dalam 119 balap Kejuaraan Dunia Formula 1 selama tujuh musim bersama McLaren, Renault, dan Haas, dengan mencetak total 158 poin.
Saat kontraknya habis pada akhir 2020, Haas tudak memperpanjangnya. Demikian pula dengan rekan setim Magnussen, Romain Grosjean.
Magnussen pun memilih pindah ke AS menerima pinangan Tim Cadillac Chip Ganassi Racing didampingi dua pembalap sarat pengalaman, Scott Dixon dan Renger van der Zande.
Di ajang balap yang berada di bawah International Motor Sports Association (IMSA) itu, Magnussen turun dengan sasis Cadillac DPi-V.R dengan mesin Cadillac 5.5 L (5.500 cc) V8.
Inilah Cadillac DPi-V.R bermesin Cadillac 5.5 L V8 milik Chip Ganassi Racing yang akan digeber Kevin Magnussen di IMSA 2021.
Foto oleh: Michael L. Levitt / Motorsport Images
Pembalap asal Denmark, 28 tahun, itu mengaku sangat senang dengan lingkungan barunya Ia juga puas menggeber mesin prototipe delapan silinder meskipun teknologi yang dipakai tidak secanggih di Formula 1.
“Saya sangat menikmati Cadillac ini. Merasa seperti kembali ke kesenangan saat-saat awal mejadi pembalap. Mungkin terdengar aneh. Mobil memang sulit dikendalikan tetapi justru di situlah kenikmatannya,” ujar Magnussen.
Kevin Magnussen mengakui mobil-mobil F1 sangat fantastis, tercepat di dunia. Ia pun bersyukur bisa berkesempatan turun di ajang balap mobil tertinggi di dunia tesebut.
“Namun, mobil-mobil itu sangat mudah dikendarai. Jika pembalap hebat diminta mencoba mobil F1, pasti ia akan bilang begitu. Sistem kontrol elektronik mengantur sebagian besar performa mobil,” tutur Magnussen.
“Mengendarai Cadillac membuat Anda lebih banyak pegang kendali sebagai pembalap. Suara mobil F1 juga kurang. Tapi jika mendengarkan suara mesin Cadillac, Anda tahu sedang berada dalam sebuah mobil balap.”
Melihat Mercedes-Benz mendominasi Formula 1 sejak era hybrid juga telah mengubah visi Kevin Magnussen soal balap. Ganassi sudah memenangi enam Daytona 24 Hours, dua di Le mans kelas GT, dan mengoleksi lima gelar juara.
“Saya kagum dengan profesionalisme di tim Ganassi saat saya mengujungi markas mereka di Indianapolis. Dari situ sudah jelas mereka berkomitmen untuk selalu menang. Mereka tidak akan puas jika sekadar finis podium,” ujar Kevin Magnussen.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments