Mahindra: Kami belum siap merengkuh gelar

Pabrikan India tersebut sempat memimpin klasemen tim musim 2017/18, setelah Felix Rosenqvist memenangi balapan 2 ePrix Hong Kong dan Marrakesh.

Sayang, pembalap Swedia itu tidak mampu melanjutkan dominasinya setelah gagal finis di Meksiko dan Roma. Rekan setimnya, Nick Heidfeld, pun tak mampu berbicara banyak akibat tiga kali gagal meneruskan balapan di Santiago, Meksiko, dan Punta del Este.

Mahindra berakhir di posisi keempat klasemen akhir tim, turun satu peringkat dibanding musim ketiga, dengan selisih 126 poin dari sang juara, Audi.

Gill menjelaskan pihaknya mampu memenangi beberapa balapan. Namun, mereka gagal konsisten hingga ronde terakhir.

“Kami perlu mengulangi salah satu faktor keberhasilan di musim ketiga, yaitu konsistensi,” ucap Gill kepada Motorsport.com. "Kami harus bisa membawa kembali salah satu pembalap ke podium di tiap balapan.

“Kalau bisa memang harus menang. Tapi yang terpenting adalah konsistensi untuk merengkuh gelar di sepanjang musim. Kami tahu caranya menang, tapi tidak untuk merangkainya menjadi sebuah gelar. Tugas kami sekarang adalah melakukan hal tersebut.

“Kami juga sudah menambah personil, dua bulan ke belakang. Harapannya, suasana di dalam jadi lebih menyenangkan, karena kami masih punya banyak PR.”

Gill menekankan Mahindra harus fokus supaya tidak keteteran dari lawan-lawannya dalam hal pengembangan perangkat lunak di musim kelima.

Duet Rosenqvist-Heidfeld mampu menyumbang total 14 poin di balapan terakhir ePrix New York, setelah keberhasilan tim mengatasi masalah reliabilitas mobil M4Electro.

“Kami mengawali musim dengan baik,” imbuh Gill. “Masalah kami adalah pengembangan mobil di jeda balapan. Kami akan fokus kepada hal tersebut supaya bisa bersaing dengan para kompetitor.”

Untuk musim 2018/19, Mahindra menurunkan dua pembalap baru, Pascal Wehrlein dan Jerome D'Ambrosio, sementara Heidfeld bertugas sebagai pembalap tes.