Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mampukah Bagnaia Patahkan Kutukan Nomor 1 di MotoGP 2023?

Untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, juara dunia MotoGP akan memulai upaya mempertahankan gelar dengan menggunakan nomor #1.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Ducati Corse

Ducati tak sengaja membocorkan pilihan nomor 1 Francesco Bagnaia sehari sebelum peluncuran resmi Desmodsedici GP23. Hal itu menimbulkan pro dan kontra.

Di satu sisi, para penggemar yang merasa seorang juara harus memakai nomor 1, sangat mendukung pilihan itu. Di sisi lain, mereka yang percaya kutukan tentu menentang.

Angka 1 belum pernah muncul lagi di bagian depan motor MotoGP sejak 2012, ketika Casey Stoner mengendarai motor Honda di musim pamungkas untuk menandai gelar juara dunia keduanya. Bagnaia sangat pantas menempelkan itu karena sudah mengakhiri paceklik gelar Ducati selama 15 tahun sejak titel perdana diberikan Stoner pada 2007.

Argumen yang mendukung dan menentang sama-sama meyakinkan. Mereka yang mendukungnya mengatakan bahwa tidak semua orang bisa menjadi juara dunia, dan menempati posisi pertama adalah sebuah pernyataan status sebagai pembalap yang harus dikalahkan.

Para penggemar yang pro juga mengatakan bahwa lebih baik menonton untuk mengenali siapa juaranya.

Di sisi lain, dapat dikatakan bahwa pengenalan merek akan hilang ketika nomor reguler diganti dengan nomor #1. Tak bisa dipungkiri, di era modern, atlet sama dengan merek.

Fans senang memiliki tanda pengenal unik yang menggambarkan pembalap. Contohnya, Valentino Rossi setia dengan #46 meski telah memenangi sembilan gelar dari kejuaraan dunia.

Baca Juga:

Sama seperti #46 yang akan selalu dikaitkan dengan Valentino Rossi, #44 dengan Lewis Hamilton, #23 dengan Michael Jordan, dan #99 dengan Wayne Gretzky, masuk akal jika #63 akan memiliki arti penting bagi para penggemar Ducati, khususnya Pecco, di masa depan.

Ini adalah sesuatu yang dikatakan Bagnaia - yang agak kontradiktif - selama acara peluncuran Ducati pada Senin.

"63 memiliki banyak arti bagi saya dan saya sangat dekat dengan angka tersebut. Memang benar bahwa di piring saya, saya akan memiliki nomor 1, juga di pitboard saya. Tetapi selebihnya, saya akan tetap menggunakan nomor 63,” tutur pembalap 26 tahun itu.

“Untuk banyak hal, #63 akan menjadi nomor saya seperti biasa, karena saya pikir orang-orang mengidentifikasikan saya dengan #63."

Valentino Rossi menolak daya tarik nomor 1 setelah banyak gelar yang diraihnya, bertahan dengan nomor 46 yang terkenal

Valentino Rossi menolak daya tarik nomor 1 setelah banyak gelar yang diraihnya, bertahan dengan nomor 46 yang terkenal

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Dalam kontradiksi lebih lanjut, Bagnaia mengatakan bahwa sebuah kesalahan menganggap dirinya sebagai juara dunia pada 2023. Namun, hal itu akan menjadi sesuatu yang sulit untuk diabaikan dengan #1.

"Saya kira saya tidak boleh melakukan kesalahan dengan berpikir bahwa saya adalah seorang juara, karena itu adalah sesuatu yang dapat membuat anda rileks," katanya. "Jadi, saya akan mencoba untuk memiliki pendekatan yang sama, pola pikir yang sama seperti tahun lalu, dari semua tahun dalam hidup saya.

"Saya rasa tahun ini, saya belajar dari kesalahan-kesalahan yang terjadi. Jadi saya bisa memulai tahun ini dengan lebih baik. Motor baru ini sangat mirip dengan motor 2022, jadi saya pikir kami bisa memulai dengan baik sejak hari pertama balapan.

“Jadwal akhir pekan sangat berbeda, jadi ini bisa mengubah banyak hal. Tapi, saya yakin jika kami bekerja dengan baik seperti tahun lalu, kami bisa berada di puncak."

Menilik dari pendahulunya, murid Rossi itu punya harapan besar mematahkan kutukan pemilik nomor 1. Ada kepercayaan siapa pun yang menggunakannya mustahil juara lagi secara .

Dari 29 pembalap yang merajai kelas utama sejak 1949, hanya 12 yang berhasil menggenggam trofi bergengsi lebih dari satu musim. Di era MotoGP modern, yang dimulai pada 2002, hanya Nicky Hayden (2007), Casey Stoner (2008 dan 2012), dan Jorge Lorenzo (2011) yang pernah membalap dengan menggunakan #1 dalam kampanye mempertahankan gelar mereka.

Lorenzo memborong tiga gelar. Hanya saja, pada 2013 dan 2016, ia menggunakan nomor tradisionalnya, #99. Ketika mencoba memutuskan nomor apa yang akan digunakan untuk 2016, Lorenzo mengatakan "akan lebih baik menggunakan nomor #1, tapi #99 mewakili saya".

Tak satu pun dari para pembalap tersebut yang meraih juara dengan menggunakan nomor #1, sejak Stoner musim 2012 dan sebelum Bagnaia tahun 2023. Lorenzo, Marc Marquez, Joan Mir, dan Fabio Quartararo, semuanya tetap menggunakan nomor balap standar mereka.

Bisakah Bagnaia mempertahankan #1 di 2023?

Bisakah Bagnaia mempertahankan #1 di 2023?

Foto oleh: Ducati Corse

Tidak ada lagi pembalap di kelas utama yang berhasil mempertahankan nomor 1 sejak Mick Doohan di tahun 1998, saat legenda Australia itu meraih gelar juara 500cc kelima dan terakhir dalam kariernya.

Jika Bagnaia berhasil mempertahankan gelarnya pada tahun 2023, maka itu akan menjadi sejarah baru - setelah menjadi pembalap pertama yang mampu mengatasi defisit 91 poin dan lima DNF dalam satu musim untuk merenggut mahkota pertamanya.

Mungkin ini akan membawa perubahan pola pikir bagi para juara di masa depan dalam hal mengendarai motor #1.

Untuk saat ini, setidaknya para penggemar Bagnaia dapat berharap untuk mengantongi beberapa kaos #63 yang didiskon besar-besaran dari tahun lalu pada Januari ini karena sekarang harus ada tempat untuk stok # 1 yang baru!

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Spesifikasi Desmosedici GP23, Tunggangan Bagnaia dan Bastianini
Artikel berikutnya Ken Kawauchi Debut dalam Tes Honda Hari Ini

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia