Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Reactions

Luca Marini Sebut Penggunaan Simulator Tidak Cocok untuk MotoGP

Pembalap Avintia Sky VR46 Team, Luca Marini mengakui simulator tidak mungkin digunakan dalam balapan MotoGP, karena itu merupakan standar di Formula 1.

Luca Marini, Esponsorama Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Tidak hanya rookie, pembalap berpengalaman menggunakan simulator tim di Formula 1 (F1) untuk mempersiapkan diri menghadapi akhir pekan Grand Prix, terutama di trek baru.

Namun untuk kasus MotoGP, tak ada ukuran pasti. Dan menurut Luca Marini, rider Avintia sekaligus adik Valentino Rossi, meyakini simulator tak bisa diterapkan di MotoGP.

"Ada beberapa orang di Italia, dan di Eropa pada umumnya, yang mencoba membuat sesuatu yang khusus disesuaikan untuk sepeda motor. Tetapi tidak semudah itu. Semua yang saya coba sejauh ini tidak cukup baik bagi kami menurut saya," katanya tetap skeptis.

"Kemajuan teknologi dalam olahraga ini luar biasa. Dan, batas dari motor-motor ini tak mungkin untuk ditiru. Feeling yang Anda miliki dengan simulator tak dapat dibandingkan dengan perasaan di sepeda motor sesungguhnya.

"Otot-otot juga digunakan dengan sangat berbeda. Gaya yang berbeda bekerja ketika Anda melewati tikungan pada sepeda motor," rookie MotoGP 2021 tersebut menambahkan.

Baca Juga:

Sependapat dengan Marini, juara dunia kelas premier 2020 Joan Mir pun memiliki keraguan terkait penggunaan simulator tersebut dalam disiplin olahraga mereka.

"Saya bisa membayangkannya, tetapi pada saat yang sama, saya berpikir bahwa itu benar-benar sulit untuk membangun simulator yang baik untuk sepeda motor," tutur Mir.

"Anda harus mempertimbangkan banyak hal, semua kekuatan yang bekerja. Ini bukan hanya tentang downforce. Itu yang membuatnya sulit," kata rider Suzuki Ecstar lagi.

Menurut Marini, opsi yang terbaik adalah berlatih dengan sepeda motor di antara balapan akhir pekan juga. Dengan ranch milik Valentino Rossi di Tavullia, ia memiliki kondisi yang sempurna untuk ini.

Luca Marini, Esponsorama Racing

Luca Marini, Esponsorama Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

"Jika Anda tidak tahu treknya, PlayStation dapat membantu. Kami mungkin melakukan itu sebelum masuk ke Indonesia (GP Mandalika)," ujar Marini, menatap ke depan untuk balapan musim 2022 di Lombok.

"Jika Anda sudah turun di kelas lebih rendah di trek, Anda sebenarnya sudah tahu mereka (layout sirkuit) sangat baik. Namun tentu saja Anda tidak tahu trik dan hal-hal kecil yang membuat Anda bisa lebih cepat di motor MotoGP.

"Dari sudut pandang saya, yang paling penting adalah melihat sesi latihan dan balapan di musim-musim sebelumnya. Untuk mencoba memahami titik pengereman dan mempelajari pembalap lain," ucap rider 24 tahun tersebut.

Mir, yang penasaran melakoni debutnya dengan prototipe MotoGP musim ini di Silverstone, mencobanya dulu di PlayStation, namun mengatakan, persiapannya sama dengan di trek yang sudah dipahaminya.

"Saya tidak benar-benar mempersiapkan diri secara berbeda untuk trek baru. Tentu ada usaha lebih dari biasanya untuk sesi pertama dan kedua. Itu kuncinya. Jik langsung menemukan garis dan kecepatan yang bagus, Anda sudah berada di setengah pertempuran."

*Artikel ini dibuat oleh M. Fadhil Pramudya P yang sedang menjalani magang.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Aleix Espargaro Percaya Level Aprilia Kini Bersaing di Baris Depan
Artikel berikutnya Penilaian Valentino Rossi soal Debut Maverick Vinales di Aprilia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia