Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Luca Marini Sudah Punya Kecepatan Tembus Tiga Besar

Luca Marini mampu menyelesaikan balapan 30 lap Grand Prix Jerman di posisi kelima. Bintang VR46 Racing Team itu merasa punya kecepatan untuk bersaing memperebutkan podium. Sayang, startnya di Sachsenring tidak ideal.

Luca Marini, VR46 Racing Team, VR46 Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Memulai perlombaan dari posisi grid ketujuh, Luca Marini merosot ke urutan sembilan selepas start di Sirkuit Sachsenring, Minggu (19/6/2022). Namun, setelah bertarung keras, ia mampu finis P5.

Itu merupakan hasil terbaik pembalap Mooney VR46 Racing Team tersebut pada MotoGP 2022. Setelah race, Marini mengungkapkan kunci keberhasilannya meraih pencapaian memuaskan di Sachsenring.

“Dalam Warm Up kami mencoba sesuatu. Hasilnya motor menjadi lebih baik. Kami meningkatkan feeling di bagian depan, yang memungkinkan saya untuk mengelola ban belakang dengan lebih baik,” ujarnya, dilansir Speedweek.

“Pada hari Sabtu saya memiliki masalah serius dengan perilaku motor . Saya menggunakan ban belakang untuk mengendalikannya. Perubahan pada Minggu pagi (Warm Up) memungkinkan saya melaju lebih cepat ke tikungan.”

Baca Juga:

Perubahan tersebut membuat adik dari legenda MotoGP Valentino Rossi itu mampu memberi performa kuat dalam perlombaan. Luca Marini finis sekitar 11 detik di belakang pemenang, Fabio Quartararo.  

“Saya sangat senang dengan kecepatan akhir pekan ini. Bagi saya, itu adalah pertama kalinya saya punya pace untuk bisa finis di podium. Sayangnya, kualifikasi tidak berjalan lancar, karena kami tak mendapat hasil ideal,” katanya.

“Sayangnya, ada yang tidak beres saat itu. Penting untuk bisa start dari baris kedua. Saya akan mampu menyamai kecepatan (Johann) Zarco, meskipun mungkin saya tidak bisa mengalahkannya.

“Saya lihat data semua pembalap Ducati selama akhir pekan. Semua berkendara dengan mirip. Hanya Pecco (Bagnaia) yang membuat perbedaan. Dia sangat kuat, lebih kencang di corner speed dan kadang mengerem lebih telat.  

Marini mengatakan kunci selama di Sachsenring adalah untuk tak menggunakan ban secara berlebihan. Menurutnya, hal itu dilakukan semua pembalap. Karenanya, ia perlu menunggu sebelum menyerang.

Luca Marini, VR46 Racing Team

Luca Marini, VR46 Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Mereka keluar dari tikungan dengan kecepatan penuh. Mereka banyak slip dan spin dalam prosesnya. Itu sebabnya saya hanya melihat pada awalnya. Saya tahu akan tiba saatnya mereka mengalami masalah ban belakang,” ucapnya.

“Baru setelahnya saya bisa menyalip mereka. Jika saya menekan lebih keras di awal, saya akan berada dalam masalah besar. Itu adalah strategi kami sebelum balapan. Sayangnya, kami tidak bisa menyalip siapa pun saat start.

Tak sedikit pembalap mengeluh perlombaan GP Jerman benar-benar melelahkan dengan kondisi suhu mencapai 34 derajat celsius di Sachsenring. Namun, Marini tidak setuju dengan anggapan tersebut.

“Secara fisik, saya hampir tidak memiliki keluhan dalam balapan. Dengan angin kencang, panasnya tak terlalu kuat. Udara sangat kering, tak seperti Malaysia atau Thailand. Tetapi itu tetaplah race yang sulit.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Enea Bastianini Kerepotan dengan Absennya Kepala Kru
Artikel berikutnya Jack Miller Penuhi Janji Fans MotoGP di Sachsenring

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia