Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mario Aji Akui Perlu Belajar Kelola Start di Moto3

Untuk ke sekian kalinya, posisi grid menjadi batu terjal Mario Aji dalam upaya menggapai hasil bagus dalam Grand Prix Prancis akhir pekan lalu.

Mario Aji, Honda Team Asia

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Berhasil membuat peningkatan signifikan pada latihan bebas ketiga (FP3), Mario terpaksa membayar mahal setelah tidak menjalankan strategi dengan baik saat kualifikasi. Ia pun harus memulai perlombaan di Le Mans dari baris belakang.

Hujan yang mengguyur lintasan ketika balapan memasuki lap kedua, memberikan secercah harapan bahwa Mario nampaknya bakal mendulang raihan apik dengan kondisi basah. Akan tetapi, cuaca rupanya kembali cerah.

Kesulitan sang pembalap Indonesia makin bertambah, ketika Race Direction memutuskan restart dan posisi grid mengikuti hasil kualifikasi. Padahal, dia sedang menduduki urutan ke-14 sebelum bendera merah dikibarkan.

Lantaran baru pertama kali menghadapi situasi ini, Mario cukup kewalahan pada lap-lap awal. Pemuda asal Magetan, Jawa Timur itu sempat melorot turun ke posisi ke-26. Berbekal semangat pantang menyerah, dia pun berupaya bangkit.

Menghabiskan sebagian besar lomba Moto3 Prancis di barisan belakang, Mario akhirnya merebut finis P22, setelah mengalahkan pembalap tuan rumah, Lorenzo Fellon (SIC58 Squadra Corse).

Mario Aji, Honda Team Asia

Mario Aji, Honda Team Asia

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Saya melakukan start yang baik sebelum bendera merah. Ketika balapan berhenti, saya berada di urutan ke-14,” tuturnya mengutip rilis pers Honda Team Asia.

“Saat restart, saya optimistis karena saya melihat bahwa saya bisa bertahan dengan pembalap-pembalap top. Tapi saya menemukan satu pembalap yang mengganggu saya, dan saya kehilangan kontak dengan grup depan.”

Walau tak puas dengan hasil perlombaan di Le Mans, Mario menyebut ada hal positif yang bisa dipetiknya. Kecepatannya tidak berbeda jauh dari rider dalam barisan teratas.

Setelah seri Grand Prix Prancis, para pilot Moto3 bakal singgah ke Mugello untuk putaran kedelapan GP Italia pada 29 Mei, dua minggu mendatang. Mario pun sudah tak sabar kembali bertarung.

“Tapi sekali lagi, saya dihukum oleh posisi saya di grid. Saya perlu belajar bagaimana mengatur untuk start di grid depan,” ucapnya.

“Saya (sendiri) senang dengan performa tim karena motor saya lebih baik dari Jerez. Saya bersemangat untuk tiba di Mugello.”

Baca Juga:

Team Manager Honda Team Asia, Hiroshi Aoyama, mengatakan perubahan kondisi cuaca sangat menyulitkan balapan di Le Mans. Ditambah bendera merah karena hujan, serta restart yang memangkas lomba menjadi 14 lap.

“Semua itu mempengaruhi pikiran pembalap. Itulah pertama kalinya mereka menemukan situasi ini,” ucap pria asal Jepang tersebut.

“Tapi bagaimanapun, apa yang saya lihat adalah pembalap kami mengalami kemajuan. Itu pengalaman lain bagi mereka.

“Sekarang kami pergi ke Mugello, sirkuit yang sudah dikenal keduanya (Mario dan rekan setim Taiyo Furusato). Ini dapat membantu mereka.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil Moto3 Prancis: Red Flag Warnai Kemenangan Jaume Masia
Artikel berikutnya Izan Guevara: dari Gravel ke Podium Le Mans

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia