Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Setelah Tost, Giliran Helmut Marko Sanjung Tsunoda

Penasihat Red Bull Racing, Helmut Marko, menilai Yuki Tsunoda bisa menjadi bintang dan wajah Formula 1 di masa depan.

Yuki Tsunoda, AlphaTauri AT02

Yuki Tsunoda, AlphaTauri AT02

Zak Mauger / Motorsport Images

Tsunoda sendiri menjadi pembalap Jepang pertama yang mencatatkan poin pada debutnya di Formula 1.

Tak heran jika pembalap berusia 20 tahun tersebut langsung menjadi buah bibir pada saat musim jet darat baru bergulir.

Tsunoda merebut dua poin setelah finis di peringkat kesembilan pada balapan GP Bahrain, Minggu (28/3/2021) malam lalu.

Baca Juga:

Penampilannya pada GP Bahrain kemarin juga jauh lebih baik ketimbang seniornya di AlphaTauri, Pierre Gasly, yang gagal finis.

Atas penampilan memukaunya itu, Prinsipal Scuderia AlphaTauri-Honda Franz Tost langsung memberikan pujian kepada Tsunoda.

Tost bahkan sampai mengatakan bahwa pembalap kelahiran Sagamihara, Jepang, ini bisa menjadi juara dunia F1 di masa depan.

Setelah Tost, kali ini pujian datang dari penasehat Red Bull Racing, Helmut Marko. Sosok utama yang membawa Tsunoda ke F1 itu menilai bahwa sang pembalap bisa menjadi wajah Formula 1 di masa depan.

Yuki Tsunoda, pembalap muda Tim Scuderia AlphaTauri-Honda yang langsung menggebrak pada lomba F1 pertamanya, GP Bahrain, Minggu (28/3/2021) lalu.

Yuki Tsunoda, pembalap muda Tim Scuderia AlphaTauri-Honda yang langsung menggebrak pada lomba F1 pertamanya, GP Bahrain, Minggu (28/3/2021) lalu.

Foto oleh: Red Bull Content Pool

"Yuki Tsunoda cepat atau lambat akan menjadi bintang dan wajah baru Formula 1," ujar pria berusia 77 tahun tersebut.

"Dia adalah pembalap yang cerdas dan sangat dewasa di usianya. Orang-orang juga banyak yang menyukai selera humor pemuda Jepang 20 tahun ini.

"Kami membawanya ke Eropa pertama kali untuk tampil di Formula 3, kemudian Formula 2. Jika bukan karena masalah teknis, Tsunoda mungkin sudah menjadi juara Formula 2. Sekarang, dia ada di Formula 1," Marko mengakhiri.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ferrari Bisa Kehilangan Insting 'Membunuh'
Artikel berikutnya Red Bull Siapkan Ubahan Baru untuk RB16B di Imola

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia