Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Statistik

Marquez sembunyikan kelemahan Honda

Dominasi yang ditunjukkan Marc Marquez membuat RC213V, motor yang sebenarnya tidak lebih baik dari milik Yamaha dan Ducati, seolah tanpa cela.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Gold and Goose / Motorsport Images

Marquez merengkuh kemenangan kelima musim ini di Sachsenring, memberinya momentum baik menuju libur musim panas. Dengan keunggulan 46 poin, The Baby Alien jelas menjadi favorit dalam pertarungan gelar musim ini.

Pada sembilan balapan awal, Honda memenangi enam balapan (Marquez lima, ditambah kemenangan Cal Crutchlow di Argentina), sementara tiga sisanya adalah milik Ducati. Namun, meski mendominasi 66,6 persen paruh awal 2018, mereka tak pernah sekalipun meraih podium ganda. 

Saat ini Honda mengandalkan enam pembalap, tiga diantaranya menggunakan motor tahun ini (Marquez, Dani Pedrosa, dan Crutchlow), dan tiga dengan motor 2017 (Franco Morbidelli, Takaaki Nakagami, dan Tom Luthi).

Baca Juga:

Di sisi lain, Yamaha menurunkan dua YZR-M1 2018 (Valentino Rossi dan Maverick Vinales), dan YZR-M1 musim sebelumnya (Johann Zarco dan Hafizh Syahrin). Sementara Ducati menurunkan delapan motor, yakni tiga Desmosedici GP18 (Andrea Dovizioso, Jorge Lorenzo, Danilo Petrucci), tiga GP17 (Jack Miller, Alvaro Bautista, dan Tito Rabat), serta dua GP16 (Karel Abraham dan Xavier Simeon).

Jika menganalisa pada hasil yang didapat oleh tiap pabrikan dengan motor tahun ini dan tahun lalu, angkanya menunjukkan Honda mencetak poin per pembalap lebih sedikit hingga saat ini.

Poin rata-rata per pabrikan

Honda

Marquez

Pedrosa

Crutchlow

Morbidelli

Nakagami

Luthi

Rata-Rata

165

49

79

19

10

0

53,67

Yamaha

Rossi

Vinales

Zarco

Syahrin

 

 

Rata-Rata

119

109

88

22

 

 

84,50

Ducati

Dovizioso

Lorenzo

Petrucci

Miller

Bautista

Rabat

Rata-Rata

88

85

84

57

44

30

64,67

Suzuki

Iannone

Rins

 

 

 

 

Rata-Rata

75

53

 

 

 

 

64,00

Kami tidak memasukan GP16 ke dalam sampel karena motornya berusia dua tahun. Tak ada pabrikan lain yang menggunakan motor setua itu.

Kendati Marquez membukukan 165 poin, rata-rata poin yang didapat enam pembalap Honda hanyalah 53,66 poin. Dalam hal ini, Yamaha, yang justru belum menang sekalipun, mengumpulkan rata-rata 84,5 poin dari Rossi, Vinales, Zarco, dan Syahrin.

Bahkan jika dibanding dengan Suzuki, yang baru memasuki musim keempatnya setelah comeback ke MotoGP, poin Honda tidaklah lebih bagus. Tercatat, Andea Iannone dan Alex Rins rata-rata mendulang 64 poin.

Poin per balapan

 

Honda

Yamaha

Ducati

Suzuki

2017

8,18

9,66

5,27

3,55

2018

5,96

9,38

7,17

7,22

Jika menilik pada pencapaian tahun lalu, Honda rata-rata mendulang 8,18 poin per balapan, tidak terlalu jauh dari Yamaha, yang membukukan 9,66 poin - mengungguli Ducati dan Suzuki.

Mengacu pada statistik ini, perkataan Pedrosa dan Crutchlow saat mengeluhkan performa RC213V 2018 tampaknya masuk akal. Sekaligus menunjukkan bahwa meski apapun yang terjadi, Marquez adalah sosok pembeda.

“Honda memiliki pembalap terbaik, jelas Honda sejauh ini merupakan motor yang lebih kompleks untuk dikendarai, motor yang paling menguras fisik,” ujar Crutchlow.

“Motornya tak dapat menikung dengan baik, namun sangat baik dalam titik pengereman. Cara membalap Marc berbeda dari kita semua," imbuhnya.

Laporan tambahan oleh Carlos Guil Iglesias

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Rossi: MotoGP saat ini membosankan
Artikel berikutnya Libur telah usai, Syahrin siap bersaing di Brno

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia