Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Marc Marquez Tak Ingin Hanya Jadi Pembalap Terbaik Honda

Marc Marquez menegaskan dirinya tak hanya ingin menjadi yang terbaik bersama Honda MotoGP, tapi juga jadi rider terbaik di dunia.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Gold and Goose / Motorsport Images

Marquez masih kesulitan menemukan ritme balapnya usai alami cedera yang membuatnya absen panjang. Sejak kembali di seri ketiga MotoGP Portugal, ia juga terlihat kerap merasa kesakitan pada lengan kanannya.

Namun, ketika Marc Marquez kembali, terlihat jelas perbedaan performa Honda yang kembali tampil kuat setelah mengalami kesulitan sepanjang musim 2020.

Ini membuktikan bahwa pembalap asal Spanyol itu merupakan rider terbaik Honda, dan jadi satu-satunya yang bisa membawa RC213V melaju cepat di setiap trek.

Menghadapi Grand Prix Amerika di Austin, Marc Marquez diprediksi bakal kembali ke podium tertinggi. Tapi, peraih enam gelar MotoGP itu tak ingin terlalu percaya diri, karena khawatir insiden seperti di musim 2019 lalu terulang.

“Secara mentalitas, sekarang saya lebih baik, saya juga belajar bagaimana menghadapi situasi sulit yang berbeda,” kata Marquez kepada MotoGP.com.

“Saya belajar untuk menjaga kondisi fisik. Jika Anda dapat melakukannya, maka Anda bisa melakoni banyak balapan. Tapi, jika Anda memiliki masalah dengan kondisi fisik, maka itu bisa berdampak pada mentalitas Anda.

“Itu sulit, karena ketika Anda melakukan perjalanan sehari-hari, Anda selalu memikirkan lengan Anda karena ada rasa sakit tertentu.”

Baca Juga:

The Baby Alien sebelumnya pernah mengatakan bahwa dirinya tak bisa berkendara seperti yang dilakukannya di tahun-tahun sebelumnya. Ini juga yang membuat catatan terjatuhnya tahun ini meningkat.

“Saya tak bisa berkendara sesuai keinginan saya lagi, jika saya berusaha melakukannya, maka akan berakhir dengan terjatuh,” ujarnya.

“Sulit untuk memahami bagaimana caranya menghindari kesalahan. Terkadang niatan Anda berbeda dengan apa yang sebenarnya terjadi. Misalnya, ketika saya terjatuh di Silvertone, saya belajar bahwa saya harus lebih sabar dalam berduel. Saya belum siap dalam pertarungan ketat.”

Pembalap 28 tahun itu saat ini tak lagi memikirkan gelar dan fokus membangun RC213V 2022. Ia juga terus meningkatkan kondisi fisiknya agar siap berebut gelar pada tahun depan sejak awal musim.

“Kami harus berkembang, setidaknya 0,1 detik per-lap. Kami harus bisa tampil cepat di setiap trek. Kami para pembalap Honda siap untuk memperjuangkan posisi teratas di semua sirkuit,” tuturnya.

“Saya tidak ingin menjadi pembalap terbaik Honda, saya ingin menjadi yang terbaik di dunia. Jadi, kami sebagai pembalap harus bekerja sama dengan para teknisi untuk meningkatkan motor dan kemampuan kami sendiri.”

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Dorna

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Fabio Quartararo Bakal Gunakan Cara Sama dengan MotoGP San Marino
Artikel berikutnya Jadwal Balapan Pekan Ini Diwarnai MotoGP, WSBK dan WRC

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia