Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Marc Marquez Ungkap Mengapa Tak Lagi Bisa Nikmati Balapan

Setelah mengalami cedera panjang, Marc Marquez mengaku motivasinya di MotoGP masih besar. Tetapi ia kehilangan sesuatu yang penting.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Repsol Media

Cedera berkepanjangan selama Kejuaraan Dunia MotoGP 2020 akibat terjatuh pada balapan pertama, GP Spanyol, 19 Juli tahun lalu, berdampak sangat serius bagi Marc Marquez.

Sekitar 11 bulan setelah menjalani tiga kali operasi pada lengan kanan atas, Marquez berhasil merebut kemenangan MotoGP ke-57 saat naik podium utama di GP Jerman, 20 Juni lalu.

Namun, juara dunia MotoGP enam kali (2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019) tersebut mengaku betapa frustrasi dirinya saat menyadari lengan kanan dan bahu kanannya masih menjadi kendala untuknya mengeluarkan performa terbaik.

“Sungguh sulit melihat pembalap lain mampu lebih cepat daripada Anda. Namun, saya juga harus menyadari di mana posisi dan arah yang dituju,” ujar Marquez seperti dikutip Speedweek.

“Motivasi saya memang lebih besar daripada sebelumnya karena ini kali pertama saya mengalami masa-masa sangat sulit dalam karier. Dalam masa-masa sulit, Anda harus mampu menunjukkan potensi.”

Juara dunia kelas 125cc 2010 dan Moto2 2012 itu menambahkan, dalam situasi dan kondisi menyenangkan, pembalap akan mudah untuk cepat dan menang. Namun, saat kondisi sebaliknya, butuh upaya lebih keras untuk bertarung merebut kemenangan.

Baca Juga:

Menurut pembalap asal Spanyol itu, dengan cedera seperti yang dialaminya, mungkin istirahat cukup terlebih dulu dan baru kembali setelah benar-benar siap, menjadi cara terbaik.

“Namun itu bukan gaya saya. Saya terbiasa bekerja keras, berkembang, dan kembali kuat. Serta bisa menikmati balap di atas motor. Saat ini, saya tidak bisa menikmati itu semua karena masih kesulitan,” kata pembalap 28 tahun tersebut.

Marc Marquez pun menngungkapkan bila musim 2020 lalu menjadi titik terendah sepanjang karier balapnya. Saat itu, ia bahkan sangat takut tidak mampu lagi turun di lintasan karena khawatir kondisi lengan kanan takkan normal kembali.

“Pada Oktober atau November, saya bahkan tidak mampu mengangkat botol air mineral dengan tangan kanan saya. Makan juga menjadi sangat sulit. Saya tidak bisa menggerakkan lengan kanan dengan normal, dan itu sangat menakutkan,” tutur Marquez.

Pemenang 83 Grand Prix dari seluruh kelas itu menambahkan, saat ini yang paling dirindukannya adalah kemenangan. Tetapi, itu juga menjadi masalah bagi Marc Marquez dengan kondisi seperti sekarang.

“Saat ini, kondisi saya seperti pecandu. Anda harus mengeluarkan segalanya, termasuk risiko dan menahan rasa sakit, saat ingin lebih (merebut kemenangan),” kata Marc Marquez.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Herve Poncharal Sulit Prediksi Tech3 di Silverstone
Artikel berikutnya Pol Espargaro: Kami Belum Temukan Solusi untuk Ban Belakang

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia