Kekuatan Tsunoda di Mata Matsushita

Dengan dukungan dari Honda, Tsunoda berhasil promosi ke Formula 1. Ia membalap untuk tim satelit Red Bull Racing, AlphaTauri.

Kehadiran Tsunoda di Formula 1 juga membuat penantian tujuh tahun Jepang, yakni untuk bisa melihat pembalap jet darat dari negaranya, berakhir.

Pada lomba pembuka GP Bahrain pekan lalu, Tsunoda berhasil finis kesembilan, lebih baik ketimbang senior serta rekan setimnya, Pierre Gasly, yang malah gagal finis.

Dengan torehan tersebut, Tsunoda pun menjadi pembalap Jepang pertama yang mencetak poin dalam balapan F1 perdananya.

Perkembangan pesat Tsunoda di ajang balap mobil paling prestisius tersebut tidak membuat mantan rivalnya, Nobuharu Matsushita, terkejut.

Pernah saling bersaing di Formula 2 2020, Matsushita mengungkapkan, bahwa hal inilah yang membuat Tsunoda bisa tampil tanpa beban pada debutnya.

Yuki Tsunoda, AlphaTauri AT02 dan Sebastian Vettel, Aston Martin AMR21

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

"Salah satu kekuatan Tsunoda adalah dia tidak terlalu peduli dengan hal-hal kecil. Jika dia membuat sebuah kesalahan, dia tidak akan berlarut-larut dalam kesalahan itu," ujar Matsushita.

"Jika sebagian besar orang akan berpikir 'saya tidak bisa melakukan kesalahan ini lagi', maka Tsunoda akan berpikir 'saya telah membuat kesalahan, saya sudah belajar' dan kemudian bangkit.

"Dia berani melakukan kesalahan dan kemudian belajar dari kesalahan tersebut. Satu faktor penting dalam pertumbuhan seorang pembalap. Saya pun senang dengan melihat akan seperti apa perkembangannya sepanjang musim ini."