Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Vinales: Masalah Yamaha Masih Sama

Selama empat tahun bersama Yamaha, Maverick Vinales belum juga mendapatkan apa yang dijanjikan pabrikan Jepang tersebut, yaitu menjadi juara dunia.

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Vinales akan memasuki tahun ketujuh di MotoGP, tetapi ia belum juga mendapat kesempatan untuk bersaing memperjuangkan gelar juara dunia.

MotoGP 2020 menjadi yang terburuk dalam karier Vinales karena hanya finis di urutan keenam dalam klasemen akhir. Mengingat di tahun sebelumnya, ia menempati posisi ketiga.

Rendahnya daya cengkeram (grip) ban belakang masih menjadi masalah utama Yamaha, yang membuat para pembalap tak dapat tampil cepat. Padahal, Michelin telah mengeluarkan ban belakang baru yang dinilai memiliki daya cengkeram tinggi.

“Masalahnya selalu sama. Kami tak berhasil melakukan peningkatan di setiap akhir pekan. Sebagian besar kami memulai musim dengan kuat, tapi setelah itu performa kami mengalami penurunan,” kata Vinales.

“Saya tak bisa menjelaskan mengapa itu terjadi. Saya memasang target sangat rendah saat ini. Jujur, saya tak bisa melakukan apa pun selain berusaha untuk tetap berpikir positif, tenang dan mengendarai motor dengan baik.”

Baca Juga:

Tahun depan, motor yang akan digunakan seluruh tim di MotoGP sebagian besar sama seperti 2020, karena ada aturan pembekuan mesin.

Oleh karena itu, Maverick Vinales tak berharap banyak pada MotoGP 2021. Pasalnya, ia merasa kinerja M1 masih sama seperti sebelumnya, meski para petinggi tim mengklaim sedang berusaha meningkatkan kinerjanya pada musim dingin ini.

“Anda harus bertanya kepada Yamaha tentang apa solusi untuk masalah yang kami alami,” kata Vinales.

Tahun lalu, Yamaha menunjukkan kekuatan pada dua balapan pertama di Sirkuit Jerez. Namun, setelah itu pembalap yang menggunakan M1 versi 2020, tak memiliki performa konsisten.

Berbeda dengan Franco Morbidelli yang menggunakan M1 2019, meski kesulitan di awal musim, tapi ia memberikan pertarungan ketat kepada Joan Mir dalam perebutan gelar.

Tahun ini, Yamaha akan mengandalkan Cal Crutchlow sebagai salah satu otak pengembangan YZR-M1. Vinales berharap kehadiran pria asal Inggris itu bisa memperbaiki masalah yang selama ini dialaminya demi meningkatkan hasil.

Cal Crutchlow, Team LCR Honda, Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing, latihan start

Cal Crutchlow, Team LCR Honda, Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing, latihan start

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Austria 2019, Momen Spesial Terakhir Dovizioso bersama Ducati
Artikel berikutnya Perselisihan Lorenzo-Dovizioso Belum Usai

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia