Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Verstappen: Dulu Saya Sering Berteriak, Sekarang Lebih Santai

Pemimpin klasemen sementara Formula 1 2021, Max Verstappen, berbicara kepada ServusTV bahwa dirinya saat ini lebih tenang jauh berbeda dengan di masa lalu.

Max Verstappen, Red Bull Racing, 1st position, celebrates in Parc Ferme

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Verstappen akan menghadapi Grand Prix Azerbaijan sebagai pemimpin klasemen usai menang telak atas Mercedes di Monte Carlo.

Pembalap asal Belanda itu untuk pertama kalinya meraih kemenangan dan podium di Monako sejak memulai kariernya di F1 pada 2015 lalu.

Kesuksesannya mendapatkan podium tertinggi dalam trek yang bersejarah bagi Formula 1 berkat kematangannya sebagai seorang pembalap.

Tak dipungkiri, saat ini Max Verstappen tumbuh menjadi pribadi yang lebih tenang dan tak emosional seperti di masa lalu.

Pembalap 23 tahun itu juga mengakui dahulu dirinya meledak-meledak jika ada sesuatu yang berjalan tak sesuai keinginannya.

“Mulai dari usia 17 tahun hingga 23, ada banyak hal yang berubah,” kata Verstappen tentang proses pendewasaannya seperti dilansir Speedweek.

“Ini merupakan sebuah hal yang wajar. Terkadang saya juga masih berteriak. Tapi, saya sekarang jauh lebih tenang.”

Proses pendewasaan itu juga dibarengi dengan meningkatkan masa otot Max Verstappen, yang saat ini naik sepuluh kilogram dibandingkan tahun lalu.

“Dibandingkan tagun lalu, ada kenaikan besar. Tapi secara keseluruhan, saya tidak pernah memiliki masalah dengan mobil karena itu. Sekarang, saya memiliki bobot tubuh 78 kg, dan itu tidak masalah sama sekali,” ujarnya.

Baca Juga:

Ada banyak faktor yang membuat Max Verstappen kini jauh lebih dewasa, meski usianya baru 23 tahun. Ia menyadari ketenangan jadi salah satu hal penting untuk mencapai kesuksesan di Formula 1.

Sikapnya yang emosional di masa lalu juga kerap merugikan tim dan dirinya jauh dari kata sukses jika terus berperilaku seperti itu.

Menjalin hubungan dengan Kelly Piquet, putri dari peraih tiga gelar F1, Nelson Piquet, juga membuatnya jadi pribadi yang lebih baik.

Hubungan tersebut juga membuatnya dekat dengan Nelson Piquet. Mengenai pria asal Brasil itu, Verstappen mengatakan, “Saya berbicara dengannya setelah kemenangan di Monako. Bukan sebuah arahan, saya harus menemukan cara sendiri.

“Saya juga berbicara dengan ayah saya, Jos, setiap hari. Saya melakukan segalanya bersama dia, tanpanya saya tidak akan berada di sini. Kami menghabiskan waktu selama bertahun-tahun bersama di motorhome.”

Max Verstappen berharap momen positif di Monako dapat berlanjut di Azerbaijan karena ia ingin mengubah rekor buruk di Baku menjadi sebuah kemenangan.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B

Foto oleh: Erik Junius

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alonso: GP Prancis Jadi Awal Musim bagi Saya
Artikel berikutnya Cara Unik Horner Damaikan Vettel dan Webber

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia