Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Max Verstappen: Keputusan Pecat Masi Salah Besar

Pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, menyatakan Michael Masi tak pantas didepak dari jabatannya sebagai direktur balap FIA F1.

Max Verstappen, Red Bull Racing

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Boleh dibilang Masi ‘berjasa’ dalam titel juara dunia yang direbut Verstappen musim lalu. Gegara pria Australia itu melanjutkan balapan di lap terakhir F1 GP Abu Dhabi, pilot 24 tahun tersebut mengambil manuver untuk menggagalkan kans Lewis Hamilton mencatat rekor kampiun F1 terbanyak.

Keputusan kontroversial berujung pada dilengserkannya Masi dari struktur FIA. Ia masih dipertahankan tapi mungkin bakal diberi tanggung jawab lain.

Verstappen memantau perkembangan tersebut. Ia memandang keputusan melengserkan Masi salah besar.

Baca Juga:

“Saya pikir keputusan tersebut tidak betul. Semua orang berusaha melakukan pekerjaannya dengan baik dan semua butuh bantuan. Kami melihat itu juga, sebagai pembalap, kami dapat dukungan dari seluruh tim yang mendukung,” katanya.

“Bagi saya, apa yang terjadi dengan Michael tidak tepat. Dia seperti diumpankan kepada gerombolan singa.

“Menurut saya, tidak bisa diterima, dia diberhentikan seperti itu. Sungguh luar biasa. Saya sungguh menyesal untuknya karena saya yakin dia seorang direktur balap yang mumpuni dan hebat.

“Saya tidak menentang direktur balap yang baru. Mereka pasti cakap, tapi saya merasa sangat sedih untuk Michael dan saya juga mengirim pesan kepadanya.”

Masi ditunjuk menggantikan Charlie Whiting yang meninggal pada 14 Maret 2019. Meski pernah jadi stafnya, bukan berarti dia bisa menyamai pengetahuan dan kebijakan pendahulunya. Pengalaman keduanya masih timpang.

Max Verstappen, Red Bull Racing, dalam konferensi pers.

Max Verstappen, Red Bull Racing, dalam konferensi pers.

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Ke depannya, peran direktur balap akan dibagi antara Eduardo Freitas dan Niels Wittich. Mereka juga dibantu teknologi seperti VAR.

“Setelah meninggalnya Charlie, sangat sulit mengambil alih posisinya. Dia punya banyak pengalaman dan menikmati banyak pertolongan. Mungkin Michael kurang pengalaman,” Verstappen menjelaskan.

“Jika saya melihat diri saya sebagai pembalap, mereka bisa bilang kalau saya jauh lebih baik dibanding ketika saat debut F1. Saya kira hal itu juga terjadi pada Michael.

“Untuk motif ini, pemecatannya bukan keputusan tepat menurut saya. Saya ucapkan semoga sukses atas semua yang dia lakukan di masa depan. Semoga lebih baik daripada saat jadi direktur balap F1.”

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18

Photo by: Carl Bingham / Motorsport Images

Mantan pilot Toro Rosso itu menyoroti komunikasi antara direktur balap dengan penanggung jawab tim yang disiarkan secara langsung. Meski menambah daya tarik, ia memandang pembicaraan itu mestinya dirahasiakan dari publik.

“Orang-orang membahas keputusannya di Abu Dhabi, tapi bisakah Anda membayangkan seorang wasit di mana pelatih terus berteriak di telinganya setiap saat? Mungkin mustahil baginya mengambil keputusan,” kata Verstappen.

“Michael harus mengambil keputusan sendiri dan gangguan seperti itu membuat semua kian rumit.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sainz Anggap Start Ferrari dalam Tes F1 Barcelona Belum Bagus
Artikel berikutnya Lando Norris: Bobot Ekstra Buat Mobil F1 2022 Terasa Lamban

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia