Titik Terendah Red Bull Tak Mengganggu Verstappen
Ayah Max Verstappen, Jos Verstappen, mengungkapkan bahwa terkadang Red Bull tak bisa membuat mobil yang kompetitif. Namun Max tak pernah merasa frustrasi.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Max Verstappen memang digadang-gadang menjadi pembalap top Formula 1 di masa depan. Namun, jika ingin membuat ambisi tersebut menjadi nyata, sang pembalap juga harus didukung dengan mobil yang kompetitif.
Tak ada yang meragukan kemampuan Max Verstappen sebagai seorang pembalap. Bagaimana tidak, pembalap asal Belanda ini menjalani debutnya di Formula 1 saat berusia 17 tahun.
Max Verstappen pun diprediksi akan menjadi juara dunia di masa depan. Namun, sudah lima tahun membalap di ajang jet darat, Verstappen dinilai sering melakukan kesalahan “rookie”.
Banyak yang menyatakan bahwa kesalahan pembalap 23 tahun itu bukan karena Verstappen yang tak bisa mengemudikan mobil Formula 1.
Kesalahan-kesalahan seperti spin, crash dan lainnya terjadi melainkan karena timnya saat ini, Red Bull Racing, yang gagal membuat mobil kompetitif.
Ayah Max Verstappen, Jos Verstappen, sempat dilontarkan pertanyaan yang menarik mengenai Red Bull.
Pertanyaan tersebut adalah apakah kegagalan Red Bull dalam membuat mobil kompetitif selepas musim dominannya (2010, 2011, 2012 dan 2013) itu membuat sang anak frustrasi.
“Tidak, tidak juga. Saya pikir hal itu lebih membuat saya frustrasi ketimbang Max,” ujar Jos Verstappen yang juga sempat berkarier di Formula 1.
Max Verstappen, Red Bull Racing RB16, Valtteri Bottas, Mercedes F1 W11, dan Lewis Hamilton, Mercedes F1 W11
Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
“Tapi Max harus bisa beradaptasi dengan situasi seperti itu. Dia harus bisa mengeluarkan kemampuan terbaik mobilnya. Merasa frustrasi tak bisa membantunya dan Max tahu itu.
Pernyataan Jos Verstappen itu adalah respon mengenai pilihan yang dibuat oleh pihaknya saat Max hendak promosi ke Formula 1.
Saat itu, Max, Jos dan manajernya, Raymond Vermeulen, mendapatkan tawaran dari Red Bull dan Mercedes untuk balapan di F1. Banyak yang mengira, jika Max memilih Mercedes, dirinya sudah menjadi juara dunia.
“Kami semua ingin Max bersaing untuk gelar juara dunia. Tapi dengan kerja keras, pencapaian tersebut akan lebih bernilai. Jadi, kami berharap di musim depan kami bisa meraih sukses bersama Red Bull,” Jos mengakhiri.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments