Nikita Mazepin Beri Nilai Tinggi Kinerjanya di F1 2021
Pembalap Haas Nikita Mazepin tentu tidak puas dengan tahun debutnya dalam Formula 1. Meski telah mengalami saat-saat sulit, ia menilai kinerjanya sepanjang musim 2021 dengan cukup tinggi.
Nikita Mazepin, Haas VF-21
Andy Hone / Motorsport Images
Tim Haas F1 memilih dua rookie untuk mengarungi 2021, Mick Schumacher dan Nikita Mazepin. Mereka menjalani periode yang tidak mudah dengan mobil lambat dan tanpa pembaruan (upgrade).
Jika Schumacher mampu menunjukkan beberapa performa bagus dengan VF-21, situasi Mazepin lebih sulit dan harus menanggung banyak kritik akibat penampilan dan manuvernya yang ceroboh.
Selain itu, pilot muda Rusia tersebut juga lebih sering kalah bersaing dengan rekan setimnya. Pencapaian terbaik Mazepin adalah posisi ke-14 yang diraihnya dalam Grand Prix (GP) Azerbaijan di Baku.
Ia mengaku tidak puas dengan musim perdananya dalam ajang balap jet darat. Kendati demikian, Nikita Mazepin memberikan nilai cukup tinggi bagi dirinya usai mengevaluasi pencapaian di F1 2021.
“Saya menyelesaikan sekolah empat tahun lalu. Itu terakhir kali saya mendapat nilai untuk apa yang saya lakukan dan saya tidak pernah mengeceakan,” ujar Mazepin saat diminta menilai kinerjanya musim ini.
“Saya tidak berpikir Anda bisa mendapatkan angka 5 dari maksimal 5 karena itu artinya sempurna (nilai dalam Pendidikan di Rusia berkisar dari 1 sampai 5, ed.) dan saya tidak tahu apa itu luar biasa.
“Hari ini mungkin Anda (merasa) hebat, tetapi besok Anda menyadari bisa mencapai hasil lebih baik. Jadi nilai maksimal yang bisa saya berikan untuk diri sendiri (musim ini) adalah 4 dari maksimal 5.
“Jadi saya pikir 4 untuk ketekunan karena ada beberapa momen yang sangat sulit tahun ini dan 3 untuk kemampuan adaptasi. Ini belum menjadi titik kuat saya dan tentu saya masih perlu meningkatkannya.”
Nikita Mazepin, Haas F1
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Nikita Mazepin membuat beberapa kesalahan besar selama F1 2021, termasuk insiden pada lap pertama balapan pembuka musim di Bahrain. Diakuinya, itu merupakan salah satu titik terendahnya tahun ini.
“Saya menggunakan sejumlah mobil berbeda tahun ini. Race di mana saya mengendarai mobil yang sulit atau berat adalah momen mengecewakan,” ujarnya mengacu pada masalah bobot sasis mobil VF-21.
“Selain itu, saya juga membuat beberapa kesalahan, seperti di Bahrain, dan ada event lain di mana saya tidak tampil baik atau mencoba terlalu keras dan hasilnya tidak bagus. Misalnya di Brasil.
“Di sana saya merasa kami memiliki peluang untuk mengalahkan Williams dan lolos ke Q2. Itu adalah poin-poin terendah. Tertinggi? Ada banyak. Saya menjalani balapan bagus di Silverstone atau Meksiko.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments