Mengacu Performa Dovi, Johann Zarco Optimistis di Silverstone
Akhir pekan ini, Johann Zarco untuk kali pertama akan turun dengan Ducati di Sirkuit Silverstone. Namun, pembalap Pramac Racing itu tak terlalu khawatir.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Sepanjang berkarier di MotoGP mulai 2017, hasil lomba GP Inggris yang ditorehkan Johann Zarco masih jauh dari memuaskan.
Dari tiga kali turun di Sirkuit Silverstone – 2018 dibatalkan karena cuaca buruk dan 2020 karena pandemi Covid-19 – hasil finis terbaiknya hanya P6 pada 2017.
Akhir pekan ini (27-29/8/2021), tantangan bagi Zarco di Silverstone akan bertambah. Pasalnya, baru tahun ini ia akan turun di trek sepanjang 5,9 km tersebut dengan Ducati Desmosedici GP.
Seperti diketahui, selama turun di MotoGP, Zarco menggeber Yamaha, KTM, Honda, dan Ducati. Tahun lalu, saat memperkuat Esponsorama Racing, pembalap Prancis itu sebenarnya sudah memakai Ducati Desmosedici. Tetapi, MotoGP Inggris tidak digelar.
“Dengan pengalaman, sedikit banyak kami akan tahu arah mana yang akan dituju. Jika merasa nyaman di atas motor, biasanya Anda tidak akan butuh banyak perubahan,” tutur Zarco, 31 tahun, seperti dikutip Speedweek.
Zarco menambahkan, dirinya dan Pramac Racing biasanya mampu langsung tampil cepat. Melihat kondisi Silverstone, Zarco dan para teknisinya akan melihat dulu seperti apa reaksi ban dalam temperatur rendah.
“Pada sesi pertama, Anda harus cepat mengetahui ban apa yang cocok untuk melibas lap banyak dan mana yang lebih baik untuk lap tunggal. Jadi, kami harus menunggu dulu apa yang harus disetel ulang setelah latihan bebas pertama (FP1),” ucap Zarco.
Johann Zarco, Pramac Racing
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Dalam sejarah MotoGP Inggris, Ducati baru tiga kali mampu naik podium utama; 2007 dan 2008 lewat Casey Stoner. Namun, saat itu GP Inggris digelar di Sirkuit Donington Park.
Sedangkan sepanjang GP Inggris digelar di Silverstone, Ducati baru sekali menang pada 2017 atas nama Andrea Dovizioso.
“Dengan keberhasilan Dovi, kami melihat bahwa Desmosedisi GP juga bisa berperforma bagus di Silverstone. Jadi, sebenarnya banyak hal positif bagi kami di Silverstone,” ucap Zarco.
Sejatinya, Zarco menyukai Sirkuit Silverstone, termasuk karakter lintasannya. Menurutnya, Silverstone sangat bagus untuk balap dan akan menarik untuk melihat seperti apa Zarco dan Ducati bisa berkembang di sana setelah dua tahun.
“Menurut saya, kami akan mampu lebih cepat. Dua tahun lalu, trek ini diaspal ulang. Mungkin sedikit berbeda tahun ini. Tetapi, saya yakin kami bisa lebih cepat daripada sebelumnya,” kata Zarco, yang sekali menang di Silverstone pada 2015 di kelas Moto2.
“Hasil saya di Inggris saat turun di MotoGP memang tidak begitu bagus. Namun seiring dengan pengalaman dan pengetahuan kami, feeling saya semakin bagus di atas motor. Tenaga besar motor kami mungkin bisa membantu banyak di Silverstone nanti.”
Johann Zarco kehilangan peringkat kedua setelah terjatuh pada lomba sebelumnya di Red Bull Ring, Austria. Kini, ia berada di P4 dengan 132 poin.
Tetapi gapnya dengan peringkat kedua dan ketiga yang masing-masing ditempati Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan juara dunia Joan Mir (Suzuki Ecstar), hanya dua poin.
“Fabio (Quartararo) sepertinya akan kuat di sini,” ucap Zarco tentang pemimpin klasemen dari Monster Energy Yamaha MotoGP, tersebut. Dengan tujuh kemenangan MotoGP sejauh ini, Yamaha memang menjadi pabrikan tersukses di Silverstone.
Kendati begitu, Johann Zarco yang kini tertinggal 49 poin dari Quartararo, tetap yakin dengan peluangnya di GP Inggris nanti. Apalagi, persaingan di MotoGP 2021 juga kembali terbuka.
Kemenangan tidak terduga yang direbut Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) dalam drama di Red Bull Ring akibat hujan, menjadikannya pembalap ketujuh yang mampu naik podium utama dari 11 balapan yang sudah digelar.
Selain itu, dalam lima gelaran terakhir GP Inggris, tidak ada pabrikan yang benar-benar dominan di Silverstone. Honda menang pada 2014 lewat Marc Marquez. Setahun berselang, Yamaha meraja lewat Valentino Rossi.
Suzuki berjaya dua kali lewat Maverick Vinales (2016) dan Alex Rins (2019). Satu kemenangan lagi direbut Ducati lewat Dovizioso pada 2017.
“Meskipun hanya lompatan kecil, saya yakin kami bakal bisa sangat kuat. Ducati dan tim kami berpikir ke arah yang sama. Silverstone mungkin sulit tetapi ini akan menjadi tantangan bagus bagi kami,” tutur Johann Zarco.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments