Mengupas Hermann Tilke, Arsitek Sirkuit Kepercayaan F1
Ia mungkin tak terlibat langsung pada gelaran Formula 1 (F1). Tetapi, peran Hermann Tilke sangat penting. Pria Jerman ini adalah seniman dalam ajang balap jet darat.
Foto oleh: Anna Olhovaya
Karya seninya abadi dalam dunia balap, khususnya Formula 1. Hermann Tilke merupakan arsitek cum desainer banyak sirkuit yang dipakai menggelar race di seluruh dunia.
Cakupannya sangat luas. Merambah Eropa, Asia sampai Amerika. Dari Sirkuit Intercity Istanbul Park, Sirkuit Internasional Bahrain hingga Sirkuit Jalan Raya Marina Bay.
Bahkan, karya Tilke juga bisa ditemui di Indonesia. Ia merancang Sirkuit Jalan Raya Jakarta Monument (Jakarta) serta Sirkuit Formula Internasional Lippo Village (Tangerang).
Bisa dibilang Hermann Tilke merupakan sosok tangan kanan FIA maupun Formula 1 dalam menyediakan trek-trek terbaik untuk digunakan melangsungkan balapan level tinggi.
Mungkin sejumlah orang akan berpikiran bahwa mendesain sebuah sirkuit bukan perkara sulit. Tidak salah jika itu dilakukan menggunakan pensil di atas selembar kertas.
Tilke pun mulai dari proses sederhana tersebut. Namun untuk kemudian diaplikasikan ke atas sebidang tanah luas tentu ceritanya berbeda. Yang pasti jauh lebih sulit.
Awalnya, Tilke tidak berencana menjadi arsitek sirkuit. Ia justru berkarier sebagai pembalap, tampil dalam ajang balap touring serta endurance pada dekade 1980-an.
Hidupnya berubah ketika ditugaskan merenovasi Sirkuit Osterreichring (kini Red Bull Ring). Itu proyek besar pertamanya usai mendirikan Tilke Engineering pada 1984.
Bernie Ecclestone, mantan CEO Formula 1, berperan sebagai pembuka jalan bagi Tilke menyelami lebih dalam dunia pembangunan sirkuit balap, terutama untuk F1.
"Saya kenal beberapa orang di (sirkuit) Nurburgring. Saya bertanya apakah ada yang bisa saya kerjakan untuk mereka. Lalu mereka memberikan tugas kecil," kata Tilke dalam wawancara dengan Car and Driver.
"Lalu mereka memberikan kepercayaan membangun trek Race of Champions di Nurburgring pada 1989. Bernie Ecclestone melihatnya dan dari situ proyek-proyek besar datang."
Hermann Tilke pun mulai serius mengarahkan perusahaannya berfokus dalam pembangunan sirkuit. Ia mengombinasikan disiplin arsitektur, teknil sipil serta elektronik.
Selang empat tahun pasca A1 Ring, Proyek lebih besar datang. Tilke memenangi tender untuk merancang trek baru di Malaysia, Sirkuit Internasional Sepang, pada 1999.
Perlahan tapi pasti namanya melambung. Ia dipercaya membangun Sirkuit Internasional Bahrain, di Uni Emirat Arab (UEA) dan Sirkuit Internasional Shanghai, di Cina.
Kemudian berlanjut ke Turki (Istanbul Park), Singapura (Marina Bay), UEA (Yas Marina) dan masih banyak trek yang tersebar di berbagai negara di seluruh dunia.
Hanya ada empat arsitek yang diakui kapasitasnya oleh FIA. Namun Tilke lebih sering mendapat kepercayaan untuk membangun sirkuit-sirkuit yang sesuai standar mereka.
Meski tak disebutkan spesifik, tiga desainer lain adalah Clive Bowen (Apex Design), Alan Wilson (Wilson Motorsport) dan Ron Dickson (D3 Motorpsort Development).
Layaknya seniman, buah karya Tilke tidak selalu mampu memenuhi kepuasaan publik. Ia kerap menerima kritik terkait sirkuit-sirkuit yang dibangunnya, hingga hari ini.
Sirkuit Internasional Sepang di Malaysia menjadi trek pertama yang dibangun oleh Hermann Tilke.
Foto oleh: XPB Images
Beberapa waktu lalu, pembalap F1 Daniel Ricciardo serta Esteban Ocon menilai desain Yas Marina, tuan rumah Grand Prix (GP) Abu Dhabi, konservatif dan membosankan.
Hal sama juga diungkapkan juara dunia F1 tujuh kali, Lewis Hamilton, serta Valtteri Bottas, rekan setimnya di Mercedes-AMG Petronas, dan juga veteran Kimmi Raikkonen.
Hermann Tilke bisa menerima kritik tersebut. Namun, ia pun memiliki pembelaan. Sang arsitek menegaskan bahwa tak ada sirkuit yang perfek, termasuk yang dibangunnya.
"Tidak ada trek yang sempurna. Ini sama halnya seperti mengatakan bahwa tidak semua pertandingan sepak bola menarik untuk disaksikan," ujar Tilke membuat analogi.
"Beberapa sirkuit bisa lebih membosankan daripada yang lain. Ambil contoh Red Bull Ring. Trek ini memiliki dinamika yang baik dan ideal untuk menyalip."
"Itu sebabnya Anda sering melihat balapan yang intens dan menarik untuk disaksikan. Hal tersebut tidak bisa terjadi di semua tempat karena banyak hal," imbuhnya.
Yas Marina dan Sochi Autodrom (Rusia) adalah dua di antara trek di mana Tilke sulit untuk membangun lintasan yang sesuai ekspektasi karena lokasi yang tak ideal.
"Sochi cenderung jadi balapan yang membosankan karena trek berada di tengah Olympic Park. Jadi kami tidak memiliki banyak kebebasan," Tilke menjelaskan kepada GP Blog.
"Olimpiade tentu memiliki prioritas dan itu tidak menjadikan (trek) sebagai proyek yang mudah. Di Abu Dhabi ada pula beberapa faktor eksternal (memengaruhi)."
Hermann Tilke telah menjadi arsitek sirkuit kepercayaan FIA dan Formula 1 selama bertahun-tahun.
Foto oleh: Motorsport
"Yas Hotel harus digabungkan ke dalam sirkuit dan di tiga perempat bangunan. Mereka mengatakan gedung tersebut akan berukuran dua kali lipat."
"Karena itu kami tidak dapat bekerja dengan lereng atau kurva, yang seharusnya bisa membuat (balapan di sana) jadi lebih dinamis," Tilke memaparkan lebih lanjut.
Tentu tidak hanya kritikan, Hermann Tilke pun kerap mengantongi pujian dan menerima pujian atas karya-karya besarnya. Anthony Davidson adalah salah satu di antaranya.
Mantan pembalap F1 asal Inggris itu mengatakan jarang, bahkan tak pernah, mendengar kolega-koleganya mengeluhkan desain sirkuit hasil rancang bangun Tilke.
"Dia paham tuntutan balap mobil modern. Anda dapat melihat sirkuit yang sangat luas dengan banyak ruang. Memberi kami area run-off yang aman," kata Davidson kepada The Guardian.
"Semua dipikirkan dengan baik. Trek-treknya menyenangkan untuk balapan karena cocok dengan mobil F1 modern. Di (sirkuit) Silverstone, Anda tidak mendapatkan itu."
Juara dunia F1 2009 asal Inggris, Jenson Button juga memuji kecermatan Tilke dalam mengutamakan keselamatan saat merancang dan membangun sebuah sirkuit.
"Level keamanan yang diterapkan Tilke di treknya sangat mengesankan. Semuanya cukup teknis dan mengejutkan karena banyak sirkuit dikerjakan oleh orang yang sama."
Terlepas dari pro-kontra soal sirkuit Tilke, akan sulit untuk membantah kegeniusan sosok satu ini. Ia berandil menyajikan banyak balapan seru lewat trek-treknya.
Tilke pun telah jadi bagian integral dari ekspansi global F1 selama puluhan tahun. Yang pasti, ia punya tempat istimewa dalam dunia balap berkat karya-karyanya.
Sirkuit Yas Marina, salah satu dari banyak trek karya Hermann Tilke yang rutin jadi tuan rumah F1.
Foto oleh: GP2 Media Service
Daftar Sirkuit Garapan Hermann Tilke:
Tahun | Sirkuit | Lokasi |
---|---|---|
1995 | A1 Ring (renovasi) | Spielberg, Styria, Austria |
1999 | Sirkuit Internasional Sepang | Sepang, Selangor, Malaysia |
2002 | Hockenheimring (renovasi) | Hockenheim, Baden-Wurttemberg, Germany |
2004 | Sirkuit Internasional Bahrain | Sakhir, Southern Governorate, Bahrain |
Sirkuit Internasional Shanghai | Jiading, Shanghai, Cina | |
2005 | Fuji Speedway (renovasi) | Oyama, Shizuoka, Jepang |
Intercity Istanbul Park | Tuzla, Istanbul, Turki | |
2006 | Cancun | Cancun, Quintana Roo, Meksiko |
Sirkuit Jalan Raya Jingkai | Yizhuang, Beijing, Cina | |
2007 | Bucharest Ring | Bucharest, Rumania |
Colorado Motorsports Country Club | Colorado, Amerika Serikat | |
2008 | Sirkuit Jalan Raya Marina Bay | Marina Bay, Singapura |
Kandavas Kartodroms | Kandava, Latvia | |
Sirkuit Jalan Raya Valencia | Valencia, Spanyol | |
Sirkuit Internasional Lippo Village | Tangerang, Banten, Indonesia | |
2009 | Sirkuit Yas Marina | Yas Island, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab |
Motorland Aragon | Alcaniz, Aragon, Spanyol | |
2010 | Sirkuit Jalan Raya Dublin | Dublin, Republik Irlandia |
Sirkuit Internasional Korea | Yeongam, Honam, Korea Selatan | |
Moscow Raceway | Volokolamsk, Moscow Oblast, Rusia | |
Kazakhstan Motorcity | Kazakhstan | |
Atlanta Motorsports Park | Dawson County, Georgia, Amerika Serikat | |
Oslofjord Panoramic Racepark | Oslofjord, Oslo, Norwegia | |
2011 | Rudskogen Motorpark (renovation) | Rakkestad, Ostfold, Norwegia |
Sirkuit Internasional Buddh | Noida, Uttar Pradesh, India | |
2012 | Sirkuit The Americas | Elroy, Texas, Amerika Serikat |
Sibirian Ring | Novosibirsk, Rusia | |
2013 | Sirkuit Jalan Raya Port Imperial | New Jersey, Amerika Serikat |
Autodromo Centro Cultural Motorpark | Cile | |
2014 | Sochi Autodrom | Sochi, Krasnodar Krai, Rusia |
Osijek - Tvrda | Osijek and Tvrda, Kroasia | |
Bistra - Zagreb | Bistra and Zagreb, Croatia | |
Sirkuit Internasional Chang | Buriram, Thailand | |
2015 | Mercedes-Benz Arena Temporary Track | Stuttgart, Baden-Wurttemberg, Jerman |
2016 | Vancouver Island Motorsport Circuit | Duncan, British Columbia, Kanada |
Sirkuit Jalan Raya Baku City | Azadliq Square, Baku, Azerbaijan | |
2017 | Kuwait Motor Town | Ali Sabah Al Salem, Ahmadi Governorate, Kuwait |
Sirkuit Internasional Jakabaring | Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia | |
2018 | Pradera Verde Racing | Lubao, Pampanga, Filipina |
V1 Auto World | Tianjin, Cina | |
Sirkuit Jalan Raya Hanoi | Nam Tu Liem, Hanoi, Vietnam | |
2019 | Igora Drive | Priozersk, Leningrad Oblast, Russia |
2020 | Sirkuit Jalan Raya Jakarta Monument | Jakarta, Indonesia |
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments