Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mereka Berpeluang Hentikan Acosta di Jerez

Dari tiga lomba awal Kejuaraan Dunia Moto3 2021, hasil terburuk Pedro Acosta adalah P2 di GP Qatar. Sejumlah pembalap senior Moto3 diprediksi mampu menghentikannya di Jerez.

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Gold and Goose / Motorsport Images

Dari tiga lomba Kejuaraan Dunia Moto3 2021 yang sudah digelar, performa Pedro Acosta (Red Bull KTM Ajo) jelas yang paling menyedot perhatian. Bagaimana tidak?

Pembalap debutan itu mampu finis kedua pada lomba pembuka, GP Qatar, untuk kemudian menyapu bersih podium utama di GP Doha dan GP Portugal.

Alhasil, menjelang GP Spanyol, akhir pekan ini (Jumat-Minggu, 30 April-2 Mei), Acosta unggul hingga 31 poin atas peringkat kedua yang juga rekan setimnya, Jaume Masia.

Pada lomba terakhir di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal, Acosta dengan dingin membuntuti Dennis Foggia (Leopard Racing) dan kemudian melewatinya di sebuah tikungan dengan perhitungan sangat matang, untuk memenangi lomba.

Baca Juga:

Sejauh ini, Acosta menunjukkan dirinya seolah bukan rookie di Moto3. Hal itu ia tunjukan lewat kecepatan dan perhitungan lomba yang luar biasa. Mungkin, salah satu kelemahan Acosta sejauh ini adalah waktu lap, utamanya di kualifikasi.

Acosta sudah pernah memenangi lomba (GP Doha) dengan start dari pit lane. Faktanya, pembalap 16 tahun itu belum pernah start dari dua barisan terdepan. Namun, Acosta seolah tidak peduli dari mana ia start.

Pertanyaannya, siapa yang mampu menghentikannya di Jerez, akhir pekan nanti? Butuh taktik tepat, performa motor yang stabil, dan mungkin keberuntungan untuk meredam Acosta di Jerez nanti. Ada beberapa pembalap yang memenuhi syarat untuk itu.

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo, Jaume Masia, Red Bull KTM Ajo

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo, Jaume Masia, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pertama dan paling berpeluang besar mengalahkan Acosta di Jerez tentu rekan setimnya sendiri, Jaume Masia. Ia kini berada di P2 dengan satu kemenangan (GP Qatar).

Jika tidak terjatuh di Portugal, Masia mungkin mampu finis lebih baik daripada kesembilan. Pembalap Spanyol itu tidak hanya berpengalaman – 2021 menjadi musim penuh keempatnya di Moto3 – tetapi juga memiliki kecepatan dan termasuk konsisten.     

Darryn Binder (Petronas Sprinta Racing) adalah nama berikutnya yang patut diwaspadai Acosta. Pembalap asal Afrika Selatan itu tidak hanya konsisten tetapi juga agresif dan cepat musim ini. Tahun lalu, Binder finis P4 pada lomba kedua di Jerez (GP Andalucia).

Darryn Binder, Petronas Sprinta Racing

Darryn Binder, Petronas Sprinta Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Adik pembalap tim pabrikan KTM di MotoGP, Brad Binder, itu sejatinya bukan tipe pembalap yang memilih bermain aman di tikungan terakhir. Tetapi, musim ini ia sepertinya agak menahan diri.

Selain Masia dan Binder yang kini berada di P2 dan P3 klasemen Moto3, Acosta juga patut mewaspadai peringkat keempat, Niccolo Antonelli (Avintia Esponsorama Moto3).

Sejak memenangi GP Spanyol 2019, pembalap Italia tersebut baru kembali mampu naik podium saat finis P3 di GP Doha lalu. Selain berpengalaman, pembalap 25 tahun itu cukup konsisten sejauh tiga lomba musim ini dengan selalu finis di enam besar.  

Niccolo Antonelli, Reale Avintia Moto3

Niccolo Antonelli, Reale Avintia Moto3

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sebelum finis P3 di GP Portugal lalu, Andrea Migno (Rivacold Snipers Team) terakhir naik podium saat finis kedua GP Valencia 2019. Tahun lalu, ia gagal naik podium kendati hampir melakukannya di Jerez (GP Spanyol) dengan finis P4.

Musim ini, grafik Migno naik drastis di tiga balapan awal. Setelah tidak mampu finis di GP Qatar, ia berhasil finis P4 di GP Doha dan P3 di GP Portugal lalu.  

Sejumlah pembalap veteran Moto3 juga berpeluang menjegal Pedro Acosta di Jerez nanti. Romano Fenati (Sterilgarda Max Racing Team) pernah memenangi GP Spanyol 2012 dan 2014.

Andrea Migno, Rivacold Snipers Team

Andrea Migno, Rivacold Snipers Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Namun, performa Fenati di atas Husqvarna FR250GP musim ini masih naik turun. Posisi finis terbaiknya hanya P7 di GP Portugal lalu. Tatsuki Suzuki (SIC58 Squadra Corse), yang memenangi GP Andalucia 2020 lalu, juga patut diwaspadai berkat pengalamannya.

Foggia, duet Indonesian Racing Gresini Moto3 – Gabriel Rodrigo dan Jeremy Alcoba – serta Ayumu Sasaki (Red Bull KTM Tech 3), juga patut diperhitungkan Pedro Acosta di Jerez nanti.

Satu nama lain yang mungkin berambisi menjadikan Jerez sebagai titik balik adalah John McPhee (Petronas Sprinta Racing). Rangkaian insiden buruk menghampiri pembalap Skotlandia itu dalam tiga lomba awal. Terakhir, McPhee start dari pit lane dan gagal finis di GP Portugal.

Ia memang belum mampu menuai poin musim ini. Namun jika mampu merangsek ke depan, kecepatan McPhee sangat berbahaya. Di GP Andalusia 2020 lalu, McPhee hanya kalah 0,062 detik dari Suzuki untuk finis P2 di Jerez.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Capirossi ‘Khawatir’ Rekornya Dipatahkan Acosta
Artikel berikutnya Podcast: Jalur Cepat Pedro Acosta ke MotoGP adalah Konsistensi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia