Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Michael Andretti Ungkap Cara Lain ke Formula 1

Michael Andretti belum menyerah mencari jalan agar mampu turun di Kejuaraan Dunia Formula 1 pada 2024. Kini, ia menyebut peluang lain untuk bisa ke sana.

Michael Andretti during driver announcement

Foto oleh: Joe Skibinski

Ambisi Michael Andretti untuk memiliki tim Formula 1 yang bisa turun pada musim balap 2024 sungguh tidak main-main. Hal tersebut juga sudah ditegaskan berulang kali oleh sang ayah, Mario Andretti, yang juga juara dunia F1 1978.

Sejumlah langkah strategis pun diambil Michael Andretti. Kini, ia dikabarkan tengah menunggu jawaban dari FIA, sampai bulan depan, terkait proposal yang sudah mereka kirim ke regulator balap Formula 1 tersebut.

Belakangan, mantan pembalap yang pernah mendampingi mendaiang Ayrton Senna dalam 13 balapan di F1 1993 itu mengungkapkan secara detail rencana lain, terkait ambisinya untuk turun di Formula 1.

Baca Juga:

“Saya kira kami mampu memenuhi semua kriteria yang diperlukan (untuk turun di F1),” ucap Andretti seraya menyebut pihaknya sudah mencapai kesepakatan formal dengan Alpine untuk memasok mesin.

“Seharusnya tidak ada lagi yang mampu menghalangi kami untuk diterima di F1. Namun, waktu terus berjalan dan kami harus segera mendapatkan kepastian. Dua tahun mungkin terlihat lama tetapi itu waktu yang sangat singkat untuk membangun tim F1.”

Andretti menjelaskan, untuk membuat sebuah tim F1, ia paling tidak harus mempekerjakan tidak kurang 500 atau lebih orang. Saat ini, rencananya adalah mencari lima sosok kunci yang nantinya akan memimpin sekaligus menjalankan tim.

“Jika Anda bisa menemukan orang yang tepat, mereka akan mampu menarik orang lainnya. Itu kunci di F1. Kami sudah menemui banyak orang. Ternyata, banyak yang tengah menunggu kapan kami segera membangun tim,” ucap Andretti.

Andretti juga sangat kesal dengan komentar Prinsipal Tim Mercedes Toto Wolff yang menyebut setiap tim baru di F1 harus mampu menciptakan nilai tambah. Harus menunjukkan apa yang bisa dilakukan untuk tim lain, Formula 1, dan FIA.

“Toto bertanya, apa yang bisa kami bawa ke F1. Saya kira banyak. Kami akan membawa lebih banyak daripada yang bisa kami cairkan,” ucap Andretti seraya tidak menyebutkan siapa investor di belakangnya.

Michael Andretti pun lalu menyebut langkah paling praktis menuju ke F1 dan lebih disukainya. Ia mengaku sudah sangat sering mendekati Gene Haas, pemilik Tim Haas F1, untuk membeli tim tersebut. Namun, berulang kali pula Haas menolaknya mentah-mentah.

Nikita Mazepin, Haas VF-22, saat tes pramusim di Barcelona, Spanyol, beberapa waktu lalu.

Nikita Mazepin, Haas VF-22, saat tes pramusim di Barcelona, Spanyol, beberapa waktu lalu.

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

Tetapi, kini situasi berubah. Invasi Rusia ke Ukraina ternyata berdampak besar bagi olahraga, tidak terkecuali F1. Bukan rahasia lagi jika Haas sangat mengandalkan Uralkali, perusahaan kimia asal Rusia, sebagai sponsor utama.

Konflik antara Rusia dan Ukraina ini kemungkinan besar akan menjadi problem bagi Haas, paling tidak dari sisi finansial. Beberapa waktu lalu, Prinsipal Tim Haas Guenther Steiner menjelaskan baal mencabut logo Uralkali dari bodi mobil Haas VF-22.

Saat ini, pihaknya masih melihat situasi yang berkembang sekaligus mengecek dari sisi legalitas terkait kontrak. Bukan tidak mungkin Uralkali bahkan menarik diri dari Haas dan F1 karena faktor Nikita Mazepin.

Nikita Mazepin adalah putra dari pemilik Uralkali, Dmitry Mazepin. Invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina ini dipastikan bakal menyulitkan Nikita Mazepin untuk mendapatkan visa membalap. Utamanya dari negara-negara pengecam invasi Rusia.

Kabar terakhir menyebut, Haas sudah menyiapkan pembalap cadangan Pietro Fittipaldi sebagai pilihan utama jika Mazepin benar-benar tidak bisa turun.

Menariknya, meskipun mendapat dukungan jutaan euro dari Uralkali, Steiner menegaskan bila kondisi finansial Haas bakal baik-baik saja dalam menghadapi situasi sulit seperti ini.

Pun begitu, Michael Andretti tetap melihat situasi yang dihadapi Haas ini sebagai peluang. “Ia (Gene Haas) memang tidak mau menjual tim. Jika iya, ia pasti akan menelepon saya,” kata Andretti.

“Pembicaraan saya dengannya terjadi pada Oktober atau November tahun lalu. Saat itu Gene bilang dirinya tidak peduli kendati hanya menjadi tim papan bawah di F1. Ia mengatakan semua masih bekerja normal baginya.”

    

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Fernando Alonso Masih Layak Masuk Top 4 F1
Artikel berikutnya Bottas: Pekerjaan Alfa Romeo Masih Banyak

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia