Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Michael Masi Bantah Pilih Kasih kepada Red Bull

Direktur Balap FIA F1, Michael Masi, membantah kalau pihaknya pilih kasih terhadap Red Bull Racing dan menghambat Mercedes.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Lewis Hamilton, Mercedes W12

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Saat Grand Prix Brasil, delegasi teknik F1, Jo Bauer, menemukan bukaan sayap belakang W12 Mercedes, yang berhubungan dengan DRS (drag reduction system), melanggar aturan karena terlalu lebar, lebih dari 85mm.

Akibatnya Lewis Hamilton kehilangan pole position dan harus start dari belakang saat kualifikasi sprint. Prinsipal Mercedes, Toto Wolff, pun murka dan menyebut hukuman itu berlebihan. Ia juga mempermasalahkan beberapa tim, terutama Red Bull, yang boleh memperbaiki komponen mobil yang rusak di Parc Ferme.

Skuad Austria tersebut dapat lampu hijau melakukan perbaikan pada sayap belakang dalam balapan di Amerika Serikat dan Meksiko.

Kritikan tersebut menempatkan Masi dalam sorotan. Ia menepis adanya tim yang mendapat perlakuan khusus.

“Semua laporan yang dikirimkan Jo sebagai delegasi teknik kami, sebelum balapan, menerangkan dengan jelas perbaikan atau penggantian yang dapat dilakukan dalam kondisi parc ferme,” tuturnya.

“Itu jelas terdaftar agar dibaca setiap orang. Jadi, dari perspektif itu, ya, kami punya permintaan reguler, pada akhir pekan kualifikasi sprint, itu lebih banyak lagi karena parc ferme mulai.

“Jadi dari perspektif kami, kami memperlakukan setiap permintaan secara sama, konsisten, melihat setiap permintaan.

“Ketika kami melihat ada problem yang sistematis dari tim pada sejumlah event, kemudian kami menginstruksikan kepada mereka untuk membuat modifikasi permanen pada bagian tersebut.

“Ada banyak hal yang terlibat. Jadi tidak, saya pikir tidak ada inkonsistensi sama sekali.”

Baca Juga:

Selain perkara sayap, ada permasalahan lain yang membuat Masi juga tersudut, yakni Max Verstappen mendorong Lewis Hamilton keluar trek pada Tikungan 4, lap 48, Sirkuit Interlagos.

Pada upaya pertama, ia lolos dan tidak diberi peringatan apa pun. Namun, pembalap Belanda tersebut mendapat acungan bendera hitam dan putih ketika mencoba menghambat Hamilton kedua kalinya.

“Itu adalah pertarungan untuk memimpin balapan, sangat ketat dan intens. Duel untuk titel juara dunia. Saya kira semua yang terlihat akhir pekan ini, antara kedua tim hanya menambah campuran itu,” tutur Masi.

“Sekali Anda menghadapi duel kejuaraan yang sangat intens, Anda mendapati kedua pembalap dan tim, akan mencoba sekeras mungkin dan melakukan apa pun dan segalanya yang mungkin dari perspektif mereka untuk menang dan itu bisa dimengerti.

“Setiap kompetitor, setiap pembalap, diperlakukan secara setara dan adil sepanjang waktu. Tentu saja, jika Anda mendapat penalti pada akhirnya, pasti setiap orang akan merasa tidak diperlakukan dengan adil. Jadi itu bagian dari peran kami.”

Max Verstappen, Red Bull Racing, ucapkan selamat kepada Lewis Hamilton, Mercedes, di Parc Ferme

Max Verstappen, Red Bull Racing, ucapkan selamat kepada Lewis Hamilton, Mercedes, di Parc Ferme

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mercedes Minta Insiden Verstappen-Hamilton di F1 GP Brasil Ditinjau Ulang
Artikel berikutnya Senggolan dengan Raikkonen, Schumacher Petik Pelajaran Berharga

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia