Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mick Schumacher Kesal Kesuksesan Hamilton Dianggap Keberuntungan

Pembalap Haas, Mick Schumacher, mengatakan kesuksesan Lewis Hamilton atau ayahnya, Michael Schumacher, bukan sebuah keberuntungan, melainkan buah dari kerja keras.

Mick Schumacher memberikan helm ayahnya kepada Lewis Hamilton, setelah pembalap  Mercedes-AMG F1 itu menyamai rekor 91 kemenangan Michael Schumacher,

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Hamilton meraih gelar ketujuh Formula 1 bersama Mercedes setelah tampil dominan di Formula 1 2020. Raihan itu membuat pembalap Inggris tersebut bersanding dengan Michael Schumacher sebagai peraih titel terbanyak di ajang balap jet darat.

Mercedes telah meraih gelar konstruktor dan pembalap dalam tujuh tahun terakhir, tapi mobil W11 dianggap menjadi yang terbaik.

Bahkan, pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, mengatakan 90 persen pembalap yang ada di grid juga bisa memenangi gelar dengan mobil tersebut.

“Saya sangat menghargai apa yang Anda capai sejauh ini. Saya tidak khawatir karena Lewis berada di kokpit Mercedes. Jujur, 90 persen pembalap di grid bisa meraih kemenangan dengan mobil tersebut,” kata Verstappen.

“Saya tidak menentang Lewis. Dia adalah pembalap yang sangat baik tetapi mobil yang digunakannya sangat dominan. Mungkin yang lainnya tidak akan sedominan Lewis, tapi Anda harus menerima situasi yang Anda alami dan mencoba mengeluarkan yang terbaik.

“Saya tak khawatir dengan itu, saya hanya fokus melakukan pekerjaan terbaik untuk mengalahkan mereka.”

Baca Juga:

Mick Schumacher tak setuju dengan pendapat Verstappen. Ia menganggap kesuksesan yang diraih oleh Hamilton bukan sebuah keberuntungan.

“Ketika melihat seorang juara yang mendominasi dalam waktu lama, Anda berisiko kehilangan sesuatu. Dibutuhkan usaha yang luar biasa, pentingnya sumber daya, tenaga dan bakat dari sang juara yang akan memenangi banyak gelar,” kata Schumacher kepada Corriere della Sera.

“Hamilton dan juga untuk ayah saya pantas mendapatkannya. Tidak ada keberuntungan dalam kesuksesan besar. Ini seperti gunung es dan kami biasanya hanya melihat puncaknya saja.”

Tahun ini, Schumacher akan mencoba peruntungannya di F1 bersama Haas setelah memenangi gelar Formula 2 2020.

Namun, banyak yang memprediksi pria 21 tahun itu akan mengalami kesulitan di tahun pertamanya. Prinsipal Haas, Gunther Steiner, menegaskan tak masalah dengan hal tersebut dan mengizinkan pembalapnya melakukan kesalahan.

Mick Schumacher sendiri mengatakan ingin mempelajari banyak hal daripada mengejar hasil. Menambah pengalaman akan membuatnya merasa lebih nyaman berada di mobil seperti yang dilakukannya di kategori-kategori lebih rendah.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jordan Klaim Hamilton Teken Kontrak dengan Mercedes Pekan Ini
Artikel berikutnya Helmut Marko Soroti Kelemahan Verstappen

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia