Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mick Schumacher Klarifikasi Isu Rasisme

Pembalap Haas F1 Team Mick Schumacher diterpa isu dirinya pendukung rasisme setelah tidak mau berkomentar soal aktivitas Lewis Hamilton.

Mick Schumacher, Haas F1

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Mick Schumacher mendapat kecaman dan kritik keras untuk kali pertama sebagai pembalap Formula 1. Pekan lalu, akun media sosial pembalap asal Jerman itu dibanjiri kritik karena dinilai tidak menjelaskan posisinya terkait diskriminasi dan rasisme.

Semua berawal dari wawancara juara FIA Formula 2 2020 tersebut dengan sebuah media Italia. Kamis (4/3/2021) kemarin, Mick Schumacher menjelaskan kronologi insiden itu di sela-sela perkenalan tim dan mobil barunya untuk Kejuaraan Dunia Formula 1 2021.

“Saya ditanya pendapat soal aktivitas Lewis Hamilton (Mercedes-AMG Petronas F1) yang sangat menentang rasisme. Saya dibilang tidak ingin berkomentar. Itu tidak benar,” ujar putra juara dunia F1 tujuh kali (1994, 1995, 2000-2004), Michael Schumacher, tersebut.

“Apa yang sebenarnya terjadi. Saya ditanya soal Lewis dan saya tidak mau disinggung soal dia (dengan topik rasisme ini) dalam wawancara khusus seperti itu.”

Baca Juga:

Mick Schumacher pernah melakukan wawancara dengan koran terkemuka Italia, La Stampa, tentang persiapannya menjelang debut F1 pada musim 2021. La Stampa pun menerbitkan hasil wawancara tersebut pada 24 Februari lalu.

Salah satu isinya adalah jawaban Mick Schumacher saat disinggung soal aktivitas Hamilton menentang rasisme dan isu lingkungan. Pernyataan Schumacher: “Saya lebih baik tidak berkomentar soal itu”, pun menjadi viral di media sosial.

Dua hari setelah berita itu muncul, Schumacher diminta klarifikasi di Twiter karena kecaman bertubi-tubi dari pengguna Twitter. Mick Schumacher pun mengklarifikasi tudingan tersebut di Twitter.

“Ada beberapa kata yang salah diartikan publik usai wawancara itu, khususnya saat pertanyaan soal aktivitas politis. Saya ingin menegaskan sangat menentang semua bentuk tindakan ketidakadilan dan mendukung gerakan melawan rasisme,” ucapnya.

 

“Sejak tahun lalu, Hamilton sebagai juara dunia langsung terlibat dalam masalah-masalah sosial-politik. Ia membuat kontribusi signifikan di Formula satu dengan kampanye #WeRaceAsOne.”

Sejak saat itu, semua pembalap dibebaskan untuk mengusulkan topik penting sebelum balapan. Untuk musim 2021, F1 masih akan terus mengampanyekan hal-hal penting di dunia dengan cara baru.

Saat ini, Formula 1 memiliki tiga topik utama untuk diangkat sekaligus dikampanyekan secara masif, yakni sustainability (keberlangsungan), diversity (keberagaman), dan inclusion (ketercakupan).    

 

 

 

 

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mazepin: Persaingan dengan Schumacher Akan Menarik
Artikel berikutnya Alpine Tegaskan Tidak Ada Pembalap Nomor Satu

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia