Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mir lebih cocok MotoGP dibanding Moto2

Menggeber motor bertenaga besar seperti MotoGP diakui rookie Joan Mir sesuai gaya balapnya, terutama jika dibandingkan dengan tunggangan Moto2.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Miquel Liso

Juara dunia Moto3 2017 itu resmi direkrut Suzuki sejak Juni lalu. Meski tanpa kemenangan, namun Mir berhasil mengoleksi empat podium dan menduduki peringkat keenam dalam klasemen akhir. Ia pun akan mendampingi Alex Rins tahun depan.

Saat tes Valencia – sebelumnya telah menjajal GSX-RR dalam pengujian di Motegi – Mir terpaut kurang dari satu detik, yakni posisi ke-14 serta lebih lambat 0,460 detik dari Rins.

Tetapi pembalap kelahiran Palma de Mallorca itu kembali menegaskan, keputusannya yang terlalu cepat promosi kelas premier adalah tepat. MotoGP dirasa sesuai dengan gaya berkendaranya.

“(Motor) yang benar-benar berbeda. MotoGP adalah motor balap, sedangkan Moto2 lebih merupakan motor jalanan. Moto2 memiliki cara yang aneh untuk mengendarai motor, dengan cara berbeda dari biasanya di MotoGP atau Moto3 atau beberapa motor yang lain,” papar Mir.

“Dengan motor ini (MotoGP), saya bisa lebih menunjukkan betapa bagusnya saya pada pengereman. Inilah feeling saya.

“Dengan Moto2, biasanya ketika saya mencoba keras mengerem, salah satu kekuatan saya, maka saya akan melebar dan saya tidak bisa membuka gas. Saya banyak kesulitan karenanya.

“(Tapi) dengan motor ini, sepertinya itu membantu. (MotoGP) lebih menyenangkan, ini sudah pasti, (dan) bagi saya khususnya.

“Saya tidak ragu masuk ke MotoGP. Saya tidak merindukan Moto2 sama sekali.”

Baca Juga:

Mir sendiri mengaku terkejut mampu sangat kompetitif dengan cepat. Walaupun ia merasa bisa melaju lebih kencang lagi.

“Masih ada marjin dan saya kira itu bisa menjadi jauh lebih baik. Kami sudah melakukan segalanya lebih intens. Ada saat ketika kami tidak memiliki ban lagi yang tersisa," ujarnya.

“Suhu turun dan tim memutuskan untuk tidak keluar. (Yang lain) mempertajam catatan waktu. Pada Selasa, saya mengatakan ingin lebih cepat satu detik dan saya melakukannya.

“Kami memiliki kecepatan bagus, yang mana itu membuat saya sangat senang. (Saya) terkejut karena mencetak catatan waktu cukup memuaskan pada hari kedua.”

Kendati balapan pembuka MotoGP Qatar baru bakal dihelat 10 Maret 2019. Mir rupanya telah mengusung target tersendiri. Menargetkan finis tidak terlalu jauh, untuk lalu secara bertahap memangkas selisih saat musim berlangsung.

“(Target saya pada 2019) adalah menjadi kompetitif. Saya ingin start di Qatar dan finis dengan perbedaan, mungkin 20 detik. Kemudian mulai memotong jarak,” tekadnya.

“Inilah target saya, menyelesaikan musim di sana, saya akan benar-benar (merasa) gembira.”

Laporan tambahan oleh Oriol Puigdemont dan Carlos Guil

Joan Mir, Team Suzuki Ecstar
Joan Mir, Team Suzuki Ecstar
Joan Mir, Team Suzuki Ecstar
Joan Mir, Team Suzuki MotoGP
Joan Mir, Team Suzuki Ecstar
Joan Mir, Team Suzuki MotoGP
Joan Mir, Team Suzuki MotoGP
Joan Mir, Team Suzuki MotoGP
Joan Mir, Team Suzuki MotoGP
Joan Mir, Team Suzuki MotoGP
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Soal mesin 2019, Vinales belum sepenuhnya yakin
Artikel berikutnya Lorenzo kendarai Honda, apa kata rival?

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia