Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mir Merasa Pencapaiannya Kurang Dihargai di Spanyol

Joan Mir di luar dugaan sukses mematahkan prediksi dengan menjuarai MotoGP 2020. Namun rider Suzuki Ecstar merasa prestasinya musim lalu lebih diapresiasi di negara lain ketimbang tanah kelahirannya, Spanyol.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap Suzuki Joan Mir tidak ada dalam daftar kandidat juara MotoGP tahun lalu. Tetapi, ia tak disangka-sangka mampu merebut titel kelas premier. Sayangnya, tidak sedikit yang menilai rider 23 tahun itu hanya beruntung.

Situasi pandemi Covid-19, jumlah balapan yang minimal, absennya Marc Marquez dianggap faktor yang turut "memudahkan" Mir menyegel gelar MotoGP. Salah satu yang menganggapnya beruntung adalah Marquez sendiri.

Pembalap Repsol Honda yang absen sepanjang musim lalu setelah kecelakaan fatal di Jerez pada 19 Juni itu mengatakan Mir berhasil jadi juara dunia tanpa risiko setelah hanya bisa menang sekali dalam 14 balapan.

"Saya tak berpikir (pandangannya) itu tepat, sama sekali. Di sini (MotoGP) Anda selalu harus mengambil risiko. Dia semestinya paling tahu tentang hal tersebut," ujar Mir dalam wawancara dengan Mundo Deportivo.

Baca Juga:

"Mungkin Anda tidak merasakannya saat semuanya berlangsung bagus. Namun ketika momen buruk datang, Anda sadar sulitnya mencapai podium di setiap balapan. Kami (pembalap) selalu mengambil risiko (di trek) karena tak ada cara lain untuk naik ke podium."

Mir pun tahu bahwa ada orang-orang yang tidak menghargai keberhasilannya meraih gelar MotoGP karena merasa 2020 hanya bergulir setengah kompetisi. Ditambah lagi ia hanya menang sekali.

"Jujur, itu membuat saya sedih. Fakta di Spanyol gelar saya dihargai sangat rendah ketika di negara lain, seperti Italia, saya justru jauh lebih diapresiasi. Di sini (negeri sendiri) yang saya lihat hanya kebencian, rasa iri dan omong kosong," tutur Mir.

"Tetapi saya tidak terlalu peduli dengan itu. Saya ada di sini, menjalani tugas saya sebaik mungkin. Puji Tuhan, saya mampu melakukannya dengan bagus. Orang lain berhak mengatakan apa yang mereka inginkan, untungnya tidak semua orang berpandangan negatif."

Musim ini, setelah tujuh balapan, Mir masih menempati posisi kelima dalam klasemen sementara dengan raihan 78 poin. Sang juara bertahan tertinggal 37 poin dari Fabio Quartararo yang ada di puncak. Mir juga belum meraih kemenangan.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

"Saya akan menjelaskan taktik saya musim ini. Dan pendekatan saya biasanya tidak buruk sebab saat saya memikirkannya, sangat realistis. Saya tahu performa mayoritas pembalap meningkat pesat dan motor kami bukan yang terbaik di trek," ucap Mir.

"Kami tak bisa melakukan lap cepat seperti Yamaha. Kami juga tidak punya power yang dimiliki Ducati. Namun kami memiliki senjata lain yang tak kalah penting, manajemen ban.

"Sirkuit di mana pengelolaan ban akan jadi faktor penentu baru tiba. Sejauh ini, saya telah mendapatkan dua podium (P3 di Jerez dan Mugello). Saya selalu mencoba semaksimal mungkin."

Usai gagal mencapai podium dalam GP Catalunya, Mir berharap bisa melakukannya pada GP Jerman di Sirkuit Sachsenring, akhir pekan ini. Dengan begitu, ia dapat mendekati puncak klasemen sehingga peluang mempertahankan gelar tetap terbuka.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Morbidelli Tak Senang dengan Situasinya saat Ini
Artikel berikutnya Rossi Ingin Hasil Tes Catalunya Terlihat di GP Jerman

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia