Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Misi Ambisius Yamaha dengan Quartararo dan Vinales

Managing Director Yamaha Factory Racing, Lin Jarvis, mematok target ambisius untuk MotoGP 2021. Ia ingin tim meraih kemenangan bersama dua pembalap muda, Fabio Quartararo dan Maverick Vinales.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Yamaha MotoGP

Skuad garpu tala mulai membuka lembaran baru setelah ditinggalkan Valentino Rossi. Pembalap gaek tersebut sudah melekat dengan Yamaha selama 15 tahun dan mempersembahkan empat titel juara dunia.

Senin (15/2/2021), mereka memperkenalkan line-up musim 2021 dan versi baru YZR-M1. Quartararo dan Vinales harus melanjutkan tongkat estafet dari pembalap yang pindah ke tim satelit, Petronas SRT tersebut.

Beban berat mereka diperparah dengan tekanan para penggemar berat tim Jepang itu. Quartararo dan Vinales mesti membuktikan kemampuan mereka musim depan.

Pembalap 26 tahun asal Spanyol lebih senior di skuad pabrikan daripada Quartararo. Ia mendampingi Valentino Rossi sejak pindah dari Suzuki Ecstar pada 2017. Vinales mengoleksi delapan kemenangan dari level premier.

Meski usianya lima tahun lebih muda dan baru dua tahun berkecimpung di MotoGP, Quartararo sudah mempersembahkan tiga kemenangan musim lalu dan total naik podium 10 kali untuk Petronas SRT.

Melihat dari pencapaian karier mereka dan potensi besar yang bisa dikembangkan, maka tak heran kalau Jarvis berani menetapkan target juara.

“Kami siap menang dengan pasangan pembalap muda, cepat dan superstar,” ujarnya. “Fabio msih muda, tapi dia sudah mengalami dua tahun bagus di MotoGP. Kecepatannya luar biasa. Kami yakin bahwa berada di tim pabrikan, maka Anda akan mendapat lebih banyak dukungan.

“Tanpa memberikan tekanan untuknya, dengan langkah yang diambil, saya kira kami dapat membantunya karena dia punya banyak potensi. Dia akan jadi lawan terberat Maverick.”

Sebagai rookie di Yamaha Factory Racing, Quartararo merasa istimewa sekaligus dituntut bekerja dua kali lipat. Sebab sebagai rider tim satelit, ia hanya terima beres.

Baca Juga:

Penghuni ranking kedelapan di klasemen pembalap musim lalu tersebut siap belajar lagi untuk menaklukkan tantangan.

“Saya masih tak percaya. Saya menonton balapan saat kecil, usia enam tahun, dan sekarang jadi pembalap pabrikan Yamaha terasa luar biasa. Saya tak bisa membayangkan mengenakan warna ini di usia sekarang,” tuturnya.

“Tugasnya berbeda. Akan ada banyak hal yang dicoba pada motor selama latihan. Sebagai anggota tim satelit, semua berjalan bagus untuk Anda di motor dan sebagai seorang kru, Anda harus mengembangkannya. Itu lebih sulit tapi menyenangkan.”

Vinales mengaku belum terbiasa berbagi tempat dengan pembalap selain Rossi. Namun, kehadiran Quartararo menumbuhkan motivasi.

“Rasanya aneh, Saya merasa muda di usia 26 tahun dan saya selalu menjadi yang termuda di paddock, tapi sekarang yang termuda adalah Fabio. Itu menumbuhkan motivasi aneh. Saya ingin mulai sekarang dan mengeluarkan potensi penuh saya,” ia menjelaskan.

“Lawan terberat? Jack Miller karena sangat bagus musim lalu. Dia tahu mengambil keuntungan dari kekuatan Ducati. Semoga kami bisa mendapat empat peringkat teratas.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Yamaha Pastikan Bertahan di MotoGP hingga 2026
Artikel berikutnya Yamaha Bakal Adakan Pembicaraan dengan Petronas-VR46

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia