Morbidelli Tak Senang dengan Situasinya saat Ini
Pembalap Petronas SRT, Franco Morbidelli, mengatakan dirinya tak senang dengan situasi teknis saat ini karena memiliki motor berbeda dengan rider Yamaha lainnya.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Franco Morbidelli harus berjuang keras untuk bisa menyamai levelnya dengan pembalap lain karena masih mengendarai motor Yamaha YZR-M1 2019.
Teknologi yang tertinggal membuatnya kesulitan untuk bertarung di beberapa trek, terutama yang memiliki sektor lurus panjang.
Yamaha tak bisa memberikan motor tim pabrikan kepada Morbidelli dengan alasan finansial. Prinsipal Yamaha, Lin Jarvis, mengatakan mengeluarkan empat motor terbaru akan memakan biaya sangat besar.
Pabrikan Jepang itu sedang berusaha melakukan penghematan akibat pandemi Covid-19 yang berpengaruh pada kekuatan finansial mereka.
Untuk itu, Franky, sapaan Morbidelli, harus bersabar dan bekerja lebih keras untuk bisa tampil kompetitif di semua sirkuit musim ini.
“Musim 2020 memberikan saya motivasi tambahan, tapi saya tidak pernah tahu apa yang diharapkan,” kata Morbidelli kepada MotoGP.com.
“Saya berharap itu bisa berlanjut di tahun ini. Tapi, sejujurnya, saya tidak tahu apa yang bisa kami dapatkan musim ini.”
Harapan untuk melanjutkan performa apik seperti musim 2020, tidak terjadi di awal tahun ini. Pasalnya, Franco Morbidelli alami kesulitan sejak seri awal di Qatar dengan berbagai masalah pada M1 miliknya.
“Kami mendapat hantaman keras di Qatar. Ada peningkatan besar di sana, dan kami tidak siap untuk itu,” ujar rider Italia berdarah Brasil tersebut.
“Lalu di Mugello, mungkin balapan tersulit bagi saya musim ini, kami sangat sulit untuk bertarung dengan yang lainnya. Ketika Anda kehilangan banyak waktu di trek lurus, sangat sulit untuk bertarung karena di Mugello Anda membutuhkan tenaga besar.”
Yamaha telah melakukan beberapa perubahan pada M1 terbaru, termasuk mengubah sasis mereka agar motor lebih efisien dan lebih cepat ketika keluar tikungan.
Sayangnya, sasis tersebut tak bisa digunakan pada motor milik Franky karena dudukan mesin yang berbeda. Hal tersebut membuat pembalap 26 tahun itu tak bisa mendapatkan material yang sama dengan tiga pembalap Yamaha lainnya.
“Masalah terbesar adalah kecepatan di trek lurus. Kami bukan hanya tertinggal dari pabrikan lain, tapi juga dengan pembalap Yamaha,” ucapnya.
“Itu bukan hanya berdampak pada catatan lap kami, tapi juga memengaruhi gaya balap dan cara kerja kami. Saya harus berkendara lebih mengalir dan lebih halus.
“Ini tentang pertarungan dengan perasaan, orang lain, tapi juga dengan diri sendiri. Jelas, saya tidak senang dengan hal teknis saat ini. Tapi saya senang dengan dukungan dari Yamaha.
“Saya terus berkembang sebagai seorang pembalap dan tetap ingin berada di MotoGP. Pastinya tahun ini membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik.”
Morbidelli berharap dirinya bisa mendapatkan motor tim pabrikan agar bisa bersaing dengan pambalap lainnya dan menunjukkan kualitas sesungguhnya.
“Saya ingin terus berpetualang dengan Yamaha, dan menjajal motor terbaru untuk melihat seberapa baik dan bagaimana rasanya,” tutur Franky.
“Saya ingin berada di perahu yang sama seperti pembalap Yamaha lainnya. Mencoba meningkatkan performa dan mendapatkan hasil lebih baik. Itu yang saya harapkan saat ini.”
Franco Morbidelli, Petronas Yamaha SRT
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments