Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sito Pons Optimistis Canet dan Navarro Mampu Bertarung untuk Titel Moto2 2022

Sito Pons memberikan kursi Moto2 2022 untuk Jorge Navarro dan Aron Canet. Banyak yang bertanya tentang keputusan tersebut dan prospek Pons Racing musim depan.

Jorge Navarro dan Sito Pons, FlexBox HP 40

Jorge Navarro dan Sito Pons, FlexBox HP 40

Pons Racing

Penampilan Hector Garzo dan Stefano Manzi kurang memuaskan bagi tim yang mengusung nama Flexbox HP 40 itu. Mereka berkutat di grup bawah karena hanya mampu mengumpulkan sedikit poin.

Garzo duduk di peringkat ke-25 dengan 12 poin. Prestasi terbaiknya adalah posisi kedelapan Moto2 Portugal.

Sementara, Manzi sedikit lebih baik dengan peringkat ke-20 karena koleksi 20 poin. Ia beruntung menuntaskan lomba 10 besar dua kali, yakni urutan 8 Moto2 Doha dan 10 Moto2 Italia.

Jadi tugas Navarro dan Canet musim depan adalah membalikkan keadaan dan mengerek prestasi tim jauh lebih tinggi. Meski sudah membuktikan peringkat ke-10 dan keenam klasemen pembalap, tak sedikit yang meragukan kapasitas mereka.

Apalagi keduanya akan berganti tunggangan dari Boscoscuro menjadi Kalex. Pastinya butuh waktu untuk beradaptasi.

Meski banyak komentar miring, Pons menunjukkan optimistis bisa membangun tim kompetitif dengan line-up baru.

“Ya. Saya gembira. Kami perlu berjuang untuk menang dalam Kejuaraan Dunia dan saya kira dengan dua pembalap tersebut, target itu bisa terwujud. Mereka punya kemampuan untuk melakukannya,” ia mengungkapkan kepada AS.com.

“Kami tidak punya musim yang bagus dan kami terbiasa menggunakan dua pembalap untuk memperjuangkan posisi atas. Itu yang memotivasi kami dan yang membuat sponsor kami antusias dengan proyek ini selama bertahun-tahun. Kami di sini untuk mencoba menang.”

Baca Juga:

Navarro merupakan pembalap berbakat tapi performanya kurang konsisten. Penampilan paling maksimal ditunjukkan musim 2019, di mana ia sempat bertarung untuk titel juara dunia tapi pada akhirnya, harus puas duduk di peringkat keempat.

“Pada 2019, dia berduel untuk gelar juara dunia dan berada di podium delapan kali. Jelas bahwa tahun ini, kurang cocok dengan motor dan ban. Dia dan Aron punya kondisi berbeda dibandingkan pembalap lain karena mereka balapan dengan motor berbeda. Ini bisa memberi Anda ketidakstabilan dan rasa kurang aman,” Pons mengungkapkan.

“Itu kadang bisa memberi Anda keuntungna, tapi bisa membangkitkan keraguan dan menahan Anda dari menunjukkan kecepatan dan konsistensi. Ini yang kurang dari Jorge dan Aron, dengan motor seperti yang lain, mereka dapat diperhitungkan dalam persaingan menuju titel juara.”

Mantan pembalap tersebut membagikan opininya tentang  Canet, yang tergolong anak baru dibandingkan Navarro.

“Dia lebih muda ketimbang Jorge dan ini baru musim keduanya di kategori ini, tapi dia sudah berada di podium. Dia telah berduel untuk jadi juara Moto3 dan tahun lalu, menjadi rookie of the year. Musim ini, dia juga sudah berada di podium dan sangat kencang.

“Dia melakukannya dengan mudah, punya keinginan kuat dan agresif. Dia pembalap yang tak mudah menyerah.”

Aron Canet, Aspar Team

Aron Canet, Aspar Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pons berjanji akan memperlakukan mereka sama agar rivalitas internal tidak meledak dan mengacaukan ritme.

“Tidak, tidak ada nomor satu dalam tim. Mereka akan memulai dengan opsi sama. Sejarah kami dalam tim telah memberi kami banyak situasi seperti yang kami inginkan sekarang dengan mereka,” ia mengungkapkan.

“Itu sudah terjadi dengan Loris Capirossi dan Alex Barros, Max Biaggi dan Tohru Ukawa, Pol Espargaro dan Tito Rabat, Maverick Vinales dan Luis Salom, Salom dan Alex Rins. Kompetisi antara mereka membuat tim jauh lebih baik. Kami memandang mereka agar punya opsi berada di depan dan trek membuat keadilan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Xavi Vierge Bersiap Ikuti Jejak Iker Lecuona ke Honda WSBK
Artikel berikutnya Remy Gardner dan Raul Fernandez Jadikan Tech3 Dream Team

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia